Uni Eropa dan Protokol, penyedia solusi blockchain, berkolaborasi dalam proyek “EBSI VECTOR” yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek ini bertujuan menciptakan kerangka kerja yang aman, efisien, dan terdesentralisasi untuk pertukaran dan verifikasi kredensial pendidikan dan profesional secara lintas batas.
Lebih lanjut, kerjasama ini merupakan bagian dari inisiatif Infrastruktur Layanan Blockchain Eropa (EBSI) yang lebih luas, yang bertujuan menciptakan kerangka kerja yang dapat dipercaya dan interoperabel untuk layanan berbasis blockchain di seluruh Uni Eropa. Bahas lebih lanjut, yuk!
Proyek EBSI VECTOR adalah inisiatif yang didanai oleh Uni Eropa, yang berfokus pada penciptaan kerangka kerja terdesentralisasi untuk verifikasi kredensial lintas batas. Protokol, sebagai mitra dalam proyek ini, akan memanfaatkan keahlian mereka dalam teknologi blockchain untuk mengembangkan elemen penting dari solusi verifikasi kredensial.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk memudahkan warga Uni Eropa agar kredensial mereka, seperti diploma atau pengalaman kerja, diakui dan diterima di negara-negara lain.
CEO Protokol, Lars Rensing, menyatakan bahwa tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menciptakan infrastruktur digital yang lebih terbuka, aman, dan terdesentralisasi, tidak hanya untuk Uni Eropa tetapi juga untuk aplikasi yang lebih luas di luar batasannya.
Baca juga: G-7 dan G-20 Berselisih Pendapat Soal Regulasi Stablecoin, Kenapa?
“Kami percaya bahwa blockchain dan teknologi Web3 memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasi berbagai macam industri dan mempersiapkan mereka untuk masa depan.”
Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan proses verifikasi kredensial. Hasilnya akan menjadi solusi yang dapat diterapkan di banyak negara, dan pada akhirnya akan menggabungkan inisiatif Uni Eropa lainnya seperti EUeID dan SDG untuk menyediakan solusi terbaik untuk interaksi digital antara warga dan organisasi.
Proyek EBSI VECTOR dikembangkan oleh konsorsium mitra dari seluruh Eropa, termasuk universitas, institusi penelitian, dan perusahaan teknologi, masing-masing membawa keahlian mereka untuk membuat proyek ini sukses.
Protokol, dengan keahlian mereka dalam teknologi blockchain dan komitmen mereka untuk mendorong inovasi dan perubahan, akan membantu mengembangkan beberapa elemen teknis dari proyek ini, termasuk pengembangan dompet referensi open-source yang akan memungkinkan entitas hukum yang mengeluarkan dan memverifikasi kredensial untuk berinteraksi dengan EBSI.
Protokol juga akan berkontribusi dalam pengembangan dompet pemegang, yang akan memungkinkan warga untuk menyimpan kredensial digital mereka dengan aman. Selain itu, pengalaman Protokol dalam desain yang ramah pengguna akan dimanfaatkan untuk meningkatkan perjalanan pengguna lintas batas, memastikan pengalaman yang mulus dan intuitif bagi individu yang berinteraksi dengan sistem verifikasi kredensial.
Hingga saat ini, para pemimpin Uni Eropa telah proaktif dalam menyambut, dan mengatur teknologi Web3 yang sedang berkembang. Pada tanggal 31 Mei lalu, para regulator menandatangani RUU Pasar Aset Crypto (MiCA) menjadi undang-undang.
MiCA pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 dan sejak saat itu menjadi topik utama diskusi di industri ini. Tujuan utama RUU ini adalah untuk menciptakan kerangka kerja regulasi yang konsisten untuk aset kripto bagi negara-negara anggota UE.
Baca juga: Platform NFT, Enjin, Menyatukan Polkadot Parachain dan Luncurkan Blockchain Baru!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: