Polkadot , jaringan blockchain yang saling terhubung, telah merampingkan model tata kelolanya untuk memungkinkan pemungutan suara pada berbagai isu yang dapat berlangsung secara bersamaan dengan segalanya dikendalikan langsung oleh komunitas.
Polkadot OpenGov, yang diperkenalkan pada hari Kamis (15/6/23) kemarin, akan menghapus apa yang disebut warga kelas satu seperti Dewan Polkadot, sebuah entitas terpilih yang dapat mengusulkan referendum dan menyetujui proposal pengeluaran, dan Komite Teknis, yang mempercepat referendum tertentu.
Polkadot OpenGov, platform tata kelola terbuka yang baru diluncurkan, menandai perubahan signifikan dalam cara Polkadot mengatur jaringannya. Sebelumnya, Polkadot memiliki Dewan dan Komite Teknis yang memiliki kekuatan tertentu dalam proses pengambilan keputusan. Namun, dengan OpenGov, kontrol ini dialihkan sepenuhnya kepada komunitas.
Lebih lanjut, OpenGov dirancang untuk menjadi platform yang sepenuhnya demokratis dan transparan. Setiap anggota komunitas dapat mengajukan proposal, berpartisipasi dalam diskusi, dan memberikan suara pada berbagai isu. Ini mencakup segala hal mulai dari perubahan teknis hingga alokasi dana dari perbendaharaan jaringan.
Salah satu perubahan paling signifikan yang dibawa oleh OpenGov adalah pengenalan Polkadot Fellowship. Fellowship adalah badan yang dipilih yang menggantikan Dewan Polkadot dan Komite Teknis.
Anggota Fellowship tidak memiliki kekuatan keras atas jaringan dan tidak dapat mengubah parameter atau memindahkan aset. Sebaliknya, mereka bertindak sebagai penasihat dan fasilitator, membantu memandu diskusi dan memastikan bahwa proses pengambilan keputusan berjalan dengan lancar. Fellowship ini saat ini terdiri dari 45 anggota, dan diharapkan akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu.
Untuk menghilangkan hambatan dalam sistem yang ada, berbagai jalur proposal pemungutan suara dapat berlangsung secara bersamaan. Sistem tata kelola sebelumnya hanya dapat mengambil satu referendum pada satu waktu dengan setiap referendum berlangsung selama 28 hari, sehingga hanya bisa mendapatkan 12 atau 13 referendum dalam setahun, berdasarkan wawancara Joe Petrowski, Ketua Tim Parasut Sistem di Web3 Foundation, kepada Coindesk.
āKecepatan itu masuk akal untuk hal-hal sensitif seperti peningkatan sistem, tetapi tidak untuk saat seseorang ingin membuat proposal perbendaharaan atau memulai lelang baru untuk parachain.ā
Dengan OpenGov, proses pengambilan keputusan menjadi lebih efisien dan transparan, memungkinkan komunitas untuk membuat keputusan penting dengan lebih cepat dan efektif.
Peluncuran Polkadot OpenGov menandai era baru dalam tata kelola blockchain. Dengan memberikan kekuatan kepada komunitas, Polkadot menunjukkan komitmennya untuk menjadi jaringan yang benar-benar terdesentralisasi dan demokratis. Ini juga menunjukkan bagaimana Polkadot berusaha untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan komunitasnya.
Baca juga: Polygon Labs Meluncurkan Database Terbuka untuk Penggunaan Blockchain
Pada akhirnya, peluncuran Polkadot OpenGov menandai langkah penting dalam evolusi Polkadot sebagai jaringan blockchain. Dengan memberdayakan komunitas dan memperkenalkan mekanisme tata kelola yang lebih efisien dan transparan, Polkadot menunjukkan komitmennya untuk membangun jaringan yang benar-benar terdesentralisasi dan demokratis.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: