Bitcoin , cryptocurrency terbesar di pasar, telah menunjukkan perubahan sentimen investor yang signifikan. Menurut market Pintu, dalam 24 jam terakhir per 22 Juni 2023, BTC melonjak sebesar 4,58%, saat ini diperdagangkan di Rp451 juta, dengan harga tertingginya di Rp458 juta.
Namun, Bitcoin masih menghadapi hambatan signifikan, dengan garis resistensi di $29.000, serta level utamanya di $30.000 yang setara dengan Rp447 juta (kurs $1 = Rp14.900). Kira-kira, apa alasan dibalik naiknya harga Bitcoin (BTC) hari ini? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Material Indicators, perusahaan analisis data cryptocurrency, telah mengidentifikasi level resistensi yang besar untuk BTC di $30.000 yang setara dengan Rp447 juta (kurs $1 = Rp14.900).
Level resistensi ini telah membangun dan bisa menghalangi momentum naik cryptocurrency ini, berpotensi menyebabkannya menjadi terbatas dalam jangkauan, seperti yang telah terjadi beberapa kali tahun ini.
Jika BTC gagal menembus level resistensi ini, ia bisa terjebak dalam jangkauan perdagangan yang sempit, membatasi potensinya untuk pertumbuhan lebih lanjut. Namun, jika berhasil mengatasi hambatan ini, ini bisa memberikan sinyal bullish yang kuat bagi investor dan berpotensi menyebabkan peningkatan harga lebih lanjut.
Nyatanya, per 22 Juni 2023 BTC telah berhasil tembus level resistensi ini, akankah harga Bitcoin rally dalam waktu dekat?
Baca Juga: ETF Bitcoin Spot oleh BlackRock, Langkah Berani Menuju Adopsi Bitcoin yang Lebih Luas!
Satu faktor kunci yang Material Indicators perhatikan adalah likuiditas penawaran dalam jangkauan perdagangan aktif. Likuiditas penawaran merujuk pada jumlah daya beli di pasar dan merupakan indikator penting dari sentimen investor dan kepercayaan pada aset tertentu.
Perusahaan tersebut memantau dengan cermat sejauh mana likuiditas penawaran masuk ke dalam jangkauan perdagangan aktif untuk bertindak sebagai dukungan untuk BTC.
Selain itu, Material Indicators mengantisipasi kesaksian dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang bisa berdampak pada pasar cryptocurrency. Meskipun perusahaan tidak mengharapkan kejutan besar dari kesaksian Powell, mereka mengakui bahwa peristiwa-peristiwa semacam ini sering kali menyebabkan peningkatan volatilitas dan ketidakpastian di pasar.
Baca Juga: CPI AS Diluar Dugaan, Harga Bitcoin Naik! Akankah The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga?
Ted Talks Macro, seorang trader cryptocurrency terkenal dan pembawa acara podcast populer, baru-baru ini memperbarui pandangan makro nya untuk BTC, menyoroti beberapa faktor bullish yang bisa mendorong harga cryptocurrency ini lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut Ted, pasar sekarang telah menerima di atas tertinggi Februari dan membentuk lebih rendah pada kerangka waktu mingguan. Ini adalah sinyal bullish yang menunjukkan BTC sedang melacak untuk keuntungan lebih lanjut.
Ted juga mengidentifikasi beberapa narasi yang bisa mendorong sentimen selama beberapa kuartal mendatang. Faktor-faktor ini meliputi BTC Halving yang akan datang, peluncuran Blackrock spot ETF, penundaan Federal Reserve pada kenaikan suku bunga, dan peluncuran exchange crypto oleh raksasa keuangan tradisional.
Berdasarkan faktor-faktor ini, Ted Talks Macro telah menetapkan target $35.000 yang setara dengan Rp522.569.250 (kurs $1 = Rp14.900) untuk BTC. Target ini menandakan peningkatan signifikan dari harga BTC saat ini dan menunjukkan bahwa pasar cryptocurrency bisa bersiap untuk rally besar di bulan-bulan mendatang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
Referensi: