Uni Eropa baru-baru ini mencapai kesepakatan untuk menerapkan paket terakhir aturan modal bank yang lebih ketat yang disepakati secara internasional. Kesepakatan ini datang sebagai respons terhadap krisis keuangan global lebih dari satu dekade yang lalu, dengan penambahan untuk mengendalikan risiko dari sektor crypto.
Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk menerapkan paket terakhir aturan modal bank yang lebih ketat. Paket ini mencakup penjagaan seperti batasan pada bank besar yang menggunakan model internal mereka sendiri untuk menghitung buffer modal. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan di tengah pertumbuhan dan adopsi teknologi crypto.
Kesepakatan ini mencakup elemen baru untuk melindungi bank dari risiko sektor crypto dan memastikan peningkatan pelaporan dan pengungkapan oleh bank mengenai bahan bakar fosil. Ini juga memperketat persyaratan untuk cabang UE dari bank negara ketiga atau non-UE, dan pengawasan aktivitas mereka di blok, suatu isu yang menjadi sorotan setelah Inggris meninggalkan UE.
Baca juga: Program Residensi Digital Palau: Gerbang Baru ke Bursa Crypto Hanya dengan Rp3,7 Juta!
Menurut Elisabeth Svantesson, menteri keuangan untuk Swedia, yang memegang kepresidenan UE, kesepakatan ini merupakan “langkah maju besar yang akan membantu memastikan bahwa bank-bank Eropa dapat terus beroperasi juga dalam menghadapi guncangan eksternal, krisis atau bencana.”
Kesepakatan tersebut juga menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk memastikan stabilitas dan ketahanan sektor keuangan mereka di tengah tantangan baru yang ditimbulkan oleh teknologi crypto.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Uni Eropa telah mencapai kesepakatan politik tentang perubahan pada Regulasi dan Direktif Persyaratan Modal. Perubahan ini mencakup regulasi baru untuk aset crypto, yang merupakan langkah penting dalam mengakui dan mengatur pertumbuhan dan penggunaan teknologi crypto dalam sistem keuangan.
Perubahan ini datang sebagai respons terhadap seruan legislator untuk aturan yang ketat untuk mencegah “cryptocurrency yang tidak didukung” meresap ke dalam sistem keuangan tradisional.
Dengan perubahan ini, Uni Eropa berusaha untuk memastikan bahwa bank dan lembaga keuangan lainnya dapat mengelola risiko yang terkait dengan aset crypto dengan cara yang efektif dan bertanggung jawab.
Lebih lanjut, regulasi baru ini mencakup persyaratan untuk bank dan lembaga keuangan lainnya untuk memegang modal yang cukup untuk menutup risiko yang terkait dengan aset crypto. Ini mencakup risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Melalui kesepakatan ini, Uni Eropa telah menetapkan standar baru untuk regulasi crypto. Ini mencakup pengetatan persyaratan untuk bank yang memegang aset crypto dan memperkenalkan aturan baru untuk melindungi konsumen dan stabilitas sistem keuangan. Langkah ini menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi crypto dapat berlangsung dalam kerangka yang aman dan teratur.
Baca juga: Bank Nasional Swiss Luncurkan Proyek Percobaan Mata Uang Digital (CBDC)!
Selain itu, kesepakatan ini juga mencakup perubahan pada kerangka pengawasan industri jasa keuangan. Perubahan ini dirancang untuk memastikan bahwa regulator memiliki alat yang mereka butuhkan untuk memantau dan mengatur sektor crypto dengan efektif.
Melihat ke depan, kesepakatan ini menandai langkah penting dalam evolusi regulasi crypto di Uni Eropa.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: