Mata uang Nigeria, Naira, saat ini dinilai rendah, menurut analis dari Bank of America. Dalam laporan terbaru mereka, analis tersebut menyoroti beberapa faktor yang telah berkontribusi terhadap depresiasi mata uang dan membahas implikasi potensial bagi ekonomi Nigeria. Mereka memproyeksikan Naira akan diperdagangkan sekitar NGN680 per dolar AS pada akhir tahun 2023.
Analis Bank of America menunjukkan bahwa defisit fiskal Nigeria dan tingkat inflasi yang tinggi juga telah berkontribusi terhadap depresiasi Naira. Negara ini menghadapi tantangan dalam mengelola defisit fiskalnya, yang telah mengarah pada peningkatan pinjaman dan meningkatkan kekhawatiran di antara investor.
Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi menggerus daya beli Naira, membuatnya kurang menarik bagi investor asing.
Baca juga: Survei Global: 99% Responden Nigeria Mengerti Pengetahuan Dasar Crypto
Sementara itu, dalam catatan terbaru Bank of America (BoA) tentang Nigeria, para analis membagikan beberapa alasan yang membuat mereka menyimpulkan bahwa naira akan mulai diperdagangkan di sekitar 680 per dolar pada tahun 2024. Mereka mengatakan:
āYang perlu diperhatikan adalah waktu transisi, menyelaraskan nilai tukar dan masih membuka lebih banyak USD ke dalam pasar formal akan memakan waktu. Ketika debu telah mengendap, nilai naira akan menjadi lebih kuat dan terapresiasi.ā
Kurang dari sebulan setelah otoritas moneter Nigeria beralih dari rezim nilai tukar tetap, analis Bank of America baru-baru ini menegaskan bahwa mata uang Nigeria, Naira, saat ini dinilai rendah.
Meskipun Naira saat ini berada di atas NGN700 per dolar AS, analis memprediksi bahwa pada akhir tahun 2023, kemungkinan akan diperdagangkan sekitar NGN680 per dolar AS.
Analis Bank of America menyarankan langkah-langkah proaktif oleh pemerintah Nigeria untuk mendiversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan meningkatkan lingkungan bisnis.
Dalam catatan terbaru BoA mengenai Nigeria, para analis juga menyatakan bahwa pendapatan minyak yang lebih tinggi ($12 milyar lebih) dan rezim impor yang diliberalisasi masih dapat membuat negara Afrika Barat ini mencatat surplus neraca transaksi berjalan yang konsisten.
Mereka juga mengusulkan rezim nilai tukar yang lebih fleksibel untuk mencapai nilai pasar untuk Naira. Secara keseluruhan, mengatasi penilaian rendah Naira sangat penting untuk mengembalikan stabilitas dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Nigeria.
Pada akhirnya, dengan Naira yang dinilai rendah oleh Bank of America ini menunjukkan bahwa ada tantangan signifikan yang harus dihadapi oleh ekonomi Nigeria. Namun, ini juga menawarkan peluang bagi pemerintah dan sektor swasta untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat mata uang dan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan kebijakan dan strategi yang tepat, Nigeria memiliki potensi untuk mengatasi tantangan ini dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: