Dalam gelombang teknologi yang semakin maju, OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT, telah berkomitmen untuk menyumbangkan $5 juta ke American Journalism Project (AJP).
Kesepakatan ini menandakan langkah besar dalam perpaduan antara artificial intelligence buatan dan jurnalisme.
Namun, dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat, apakah AI menjadi alat penguat jurnalisme atau justru menjadi senjata penyebar disinformasi?
Kemitraan ini didesain untuk memajukan pengembangan AI yang akan membantu dan mendukung jurnalisme lokal.
Baca Juga: Wow, OpenAI Tembus Rekor 1 Miliar Pengunjung!
AJP, yang didirikan pada 2019 dan mendukung organisasi berita nirlaba, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mendirikan studio teknologi dan AI.
Mereka juga berencana membangun tim yang akan mengevaluasi aplikasi AI dan menawarkan hibah untuk mendukung organisasi media lainnya yang menjelajahi potensi AI.
Namun, di balik peluang yang ditawarkan oleh AI, terdapat juga tantangan dan potensi bahaya.
AI memiliki potensi untuk digunakan dalam penyebaran disinformasi, terutama melalui pembuatan deepfake, yaitu manipulasi video atau audio menggunakan teknologi AI.
Pada bulan Juni, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan peringatan tentang penyebaran disinformasi melalui deepfake yang dibuat dengan AI di media sosial.
Baca Juga: OpenAI Siap Rilis Model AI Open Source Baru, Bakal Seperti Apa?
Risiko tersebut semakin meningkat karena kemajuan cepat dalam teknologi, khususnya AI generatif.
Oleh karena itu, penting untuk menjalankan bisnis dengan pendekatan baru yang mengakui dan mengatasi potensi bahaya ini.
Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Guterres, “Telah menjadi jelas bahwa bisnis seperti biasa bukanlah pilihan.” AI, dengan semua potensi dan tantangannya, harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: