Meta Alami Kerugian $3.7 Miliar, Mark Zuckerberg Tetap Optimis Terhadap Metaverse

Updated
July 28, 2023
Gambar Meta Alami Kerugian $3.7 Miliar, Mark Zuckerberg Tetap Optimis Terhadap Metaverse

Meta, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, melaporkan kerugian operasional sebesar $3.7 miliar pada kuartal kedua tahun ini dari divisi Reality Labs yang berfokus pada Metaverse.

Meski demikian, CEO Meta, Mark Zuckerberg, menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen penuh terhadap pengembangan Metaverse. Simak lebih lanjut, yuk!

Kerugian Meta di Q2 2023: Apa yang Terjadi?

Meta Ikut-ikutan Buat “ChatGPT” Ini Kata Mark Zuckerberg
Sumber: Gizmodo

Divisi Reality Labs Meta mencatat pendapatan sebesar $276 juta pada kuartal kedua tahun ini, turun dari $452 juta pada periode yang sama tahun lalu. Kerugian operasional sebesar $3.7 miliar pada kuartal kedua ini datang setelah divisi tersebut melaporkan kerugian sebesar $4 miliar pada kuartal sebelumnya dan $2.8 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Menurut Susan Li, CFO Meta, pengeluaran Reality Labs mencapai $4 miliar pada kuartal kedua, naik 23% karena penurunan cadangan kerugian Reality Labs pada Q2 tahun lalu serta pertumbuhan biaya terkait karyawan. Kerugian operasional Reality Labs diperkirakan akan terus meningkat sepanjang tahun 2023.

Baca juga: Bebe Rexha Siap Mengguncang Metaverse dengan Konser Pertamanya di Roblox!

Meski mengalami kerugian, Meta melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 11% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, mencapai total $31.9 miliar. Saham Meta juga naik lebih dari 7% dalam perdagangan after-hours, mencapai sekitar $320.

Komunikasi Zuckerberg: Komitmen Meta terhadap Metaverse

Meski menghadapi kerugian besar, Zuckerberg menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen terhadap visi Metaverse.

“Investasi kami dalam AI terus berlanjut. Kami tetap berkomitmen penuh terhadap visi Metaverse juga. Kami telah bekerja pada kedua prioritas utama ini selama bertahun-tahun secara paralel sekarang, dan dalam banyak hal, kedua area ini saling tumpang tindih dan saling melengkapi,” kata Zuckerberg.

Zuckerberg juga menambahkan bahwa model AI Meta, Llama, sedang digunakan untuk membangun sejumlah produk yang akan membantu pengguna “menciptakan dunia dan avatar serta objek yang menghuninya juga” dan mengatakan bahwa dia akan berbagi lebih banyak lagi nanti di tahun ini.

Meski demikian, komentar Zuckerberg ini datang di tengah laporan bahwa pengguna aplikasi Threads Meta telah menurun 60% sejak peluncurannya. Threads mencapai puncak 49 juta pengguna aktif harian untuk aplikasi Android-nya pada 7 Juli 2023 tetapi turun menjadi 12,6 juta pengguna aktif harian pada 23 Juli 2023.

Baca juga: Tepis Rumor, Meta Beberkan Ambisi Metaversenya. Bakal Seperti Apa?

Meta dan Masa Depan Metaverse

Meski menghadapi kerugian besar, Meta tampaknya tetap optimis tentang masa depan metaverse. Perusahaan percaya bahwa metaverse akan merangsang inovasi dan pertumbuhan ekonomi di skala global. Untuk mencapai potensi penuhnya, ekosistem metaverse harus tetap terbuka dan dapat diakses sambil tetap memberikan perlindungan yang cukup bagi pengguna.

Baik metaverse dan AI diharapkan dapat merevolusi berbagai bidang dan meningkatkan efektivitas proses tradisional, di antara hal lain. Meski demikian, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk bagaimana memastikan bahwa penggunaan AI dan teknologi lainnya tidak mengorbankan privasi dan keamanan pengguna.

Dengan komitmen yang kuat terhadap Metaverse, Meta tampaknya siap untuk mengambil risiko besar.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->