Para peneliti dari University of Texas di Austin telah mengembangkan sebuah headset virtual reality (VR) yang telah dimodifikasi untuk mengukur aktivitas otak. Dengan mengintegrasikan sensor elektroensefalografi (EEG) noninvasif ke dalam headset VR Meta, teknologi ini menawarkan potensi aplikasi yang luas, mulai dari membantu individu dengan kecemasan hingga memahami interaksi manusia dengan robot. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari Cryptopolitan, headset VR yang telah dimodifikasi ini dilengkapi dengan sensor EEG yang dapat mengukur aktivitas listrik otak selama interaksi VR yang mendalam.
āVirtual reality memberikan pengalaman yang lebih realistis bagi pengguna, dan teknologi kami memungkinkan kita untuk mendapatkan pengukuran yang lebih baik tentang bagaimana otak bereaksi terhadap lingkungan tersebut,ā kata Nanshu Lu, profesor yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Cryptopolitan, Senin (7/8/2023).
Baca Juga: Penerbit Game Dungeons & Dragons Hadapi Gelombang Kontroversi dengan Seni Berbasis AI!
Alat EEG terbaik saat ini berupa topi yang dilapisi elektroda, namun tidak kompatibel dengan headset VR. Elektroda individual sering kali mengalami kesulitan mendapatkan pembacaan yang kuat karena rambut menghalangi kontak langsung dengan kulit kepala.
Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti menciptakan elektroda berbahan spons yang terbuat dari material lunak dan konduktif. Elektroda ini diintegrasikan ke dalam tali atas dan bantalan dahi headset VR yang telah dimodifikasi.
Baca Juga: Dijual Rp15,2 Juta Per Buah, Ini Dia Headset Virtual Reality Teringan di Dunia!
Teknologi ini memiliki potensi untuk digunakan dalam proyek penelitian besar lainnya di UT Austin, yaitu jaringan pengiriman robot baru yang juga akan menjadi studi terbesar tentang interaksi manusia dengan robot.
Untuk menguji kelayakan headset VR EEG, peneliti membuat sebuah game simulasi mengemudi di mana pengguna harus menekan tombol untuk merespons perintah belok. EEG mengukur aktivitas otak pengguna saat mereka membuat keputusan mengemudi, memberikan wawasan tentang seberapa fokus perhatian mereka.
Dengan menggabungkan teknologi VR dan EEG, headset yang telah dimodifikasi ini menjanjikan cara baru untuk memahami aktivitas otak dalam lingkungan virtual. Dari terapi kesehatan mental hingga interaksi manusia-robot, potensi aplikasinya hampir tak terbatas.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
Referensi: