AI telah menjadi alat yang kuat dalam dunia kesehatan, termasuk dalam pengobatan kanker. Startup asal Inggris, Etcembly, menggunakan AI generatif untuk menciptakan imunoterapi ETC-101 yang inovatif.
Namun, sebuah studi di JAMA Oncology menunjukkan bahwa rekomendasi pengobatan kanker yang dihasilkan oleh AI, khususnya ChatGPT, mengandung kesalahan faktual dan inkonsistensi.
Etcembly telah menggunakan AI generatif untuk merancang imunoterapi ETC-101 yang menargetkan kanker yang sulit diobati.
Ini menandai tonggak sejarah penting karena ini adalah pertama kalinya AI mengembangkan kandidat imunoterapi.
Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Oncology menekankan risiko dan keterbatasan yang terkait dengan bergantung sepenuhnya pada rekomendasi pengobatan kanker yang dihasilkan oleh AI.
Studi ini menilai ChatGPT dan menemukan bahwa rekomendasinya mengandung kesalahan faktual dan inkonsistensi.
Peneliti dari Brigham and Women’s Hospital menemukan bahwa sekitar sepertiga dari respons ChatGPT mengandung informasi yang salah.
Selain itu, 12,5% dari rekomendasi pengobatan ChatGPT sepenuhnya dibuat-buat atau dihalusinasikan, menimbulkan kekhawatiran tentang keandalannya.
Meskipun alat berbasis AI menawarkan jalan yang menjanjikan untuk kemajuan medis yang cepat, bahaya dari disinformasi sangat nyata.
Baca Juga: Punya Nilai Pasar Rp3,3 Kuadriliun, Begini Ternyata Cara Industri Crypto Gunakan Teknologi AI!
Pasien disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan profesional manusia. Seiring berkembangnya peran AI dalam kesehatan, penting untuk menemukan keseimbangan antara memanfaatkan potensinya dan memastikan keamanan pasien melalui proses validasi yang ketat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: