Dalam dunia gaming yang terus berkembang, dua platform besar, Epic Games dan Steam, tampaknya memiliki pandangan yang berbeda tentang konten yang dihasilkan oleh AI. Sementara Epic Games menunjukkan dukungan terhadap game yang mengandung seni, teks, atau elemen lain yang dihasilkan oleh AI, Steam, di sisi lain, memilih untuk memblokir konten semacam itu. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari Decrypt, Epic Games, melalui CEO-nya Tim Sweeney, telah menyuarakan dukungan mereka terhadap teknologi AI dalam game. Menurut Sweeney, meskipun AI dapat disalahgunakan sebagai mekanisme penyalinan, hal ini jarang terjadi. Ia percaya bahwa game yang menggabungkan kreativitas manusia dan mesin harus dinilai secara menyeluruh berdasarkan hukum yang berlaku saat ini.
Sweeney juga menekankan bahwa Epic Games Store akan menyambut game yang memanfaatkan teknologi blockchain dan konten yang dihasilkan oleh AI, selama mereka mematuhi hukum yang relevan.
Dengan pendekatan ini, Epic Games tampaknya ingin mendorong inovasi dan memberikan platform bagi pengembang untuk bereksperimen dengan teknologi terbaru.
Baca Juga: Eksklusif! LEGO dan Epic Games Bangkitkan Kembali Pembahasan Metaverse di Festival Cannes Lions!
Sebaliknya, Steam, yang dioperasikan oleh Valve, telah memulai kebijakan untuk menolak game yang mengandung konten generatif yang dapat menimbulkan masalah hak cipta. Salah satu contoh adalah ketika seorang pengguna Reddit mengklaim bahwa Valve menolak game-nya karena penggunaan aset seni yang dihasilkan oleh AI.
Valve menjelaskan bahwa mereka berusaha untuk meluncurkan sebagian besar judul yang diajukan kepada mereka, tetapi mereka tidak dapat meluncurkan game yang pengembangnya tidak memiliki semua hak yang diperlukan.
Kekhawatiran Valve tampaknya berpusat pada ketidakjelasan hukum seputar data pelatihan dan kepemilikan legal dari aset yang dihasilkan oleh AI.
Baca Juga: Gods Unchained Kini Hadir di Epic Games Store, Awal Baru bagi Game Blockchain!
Dengan Epic Games dan Steam yang memiliki pandangan berbeda tentang peran alat generatif dalam pengembangan game, pengembang sekarang menghadapi pilihan yang lebih kompleks tentang di mana mereka harus memulai kreasi inovatif mereka.
Kontroversi ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi industri dalam menavigasi teknologi baru dan potensi hambatan hukum yang mungkin muncul.
Meskipun ada perbedaan pendapat, kedua platform tetap menjadi pemain kunci dalam industri, dan keputusan mereka akan mempengaruhi arah masa depan gaming.
Ketika teknologi terus berkembang, industri gaming harus menemukan cara untuk menyesuaikan diri dan memanfaatkan inovasi. Bagaimanapun, keputusan Epic Games dan Steam akan membentuk cara kita memandang dan berinteraksi dengan game di masa depan.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: