1 Individu Dapat Rp4 Juta, Thailand Luncurkan Airdrop Nasional Melalui Blockchain!

Updated
September 8, 2023
Gambar 1 Individu Dapat Rp4 Juta, Thailand Luncurkan Airdrop Nasional Melalui Blockchain!

Pemerintah baru Thailand telah memutuskan untuk memanfaatkan teknologi blockchain dan dompet crypto untuk mendistribusikan bantuan tunai kepada warganya. Dengan jumlah yang mencapai 10.000 Thai baht (sekitar $280) atau setara dengan Rp4,2 juta per individu, inisiatif ini bertujuan untuk merangsang ekonomi lokal dan mempromosikan keuangan digital.

Blockchain untuk Bantuan Tunai: Transparansi dan Keamanan

Pemerintah Thailand, Pheu Thai, memilih untuk menggunakan teknologi ledger digital dalam pelaksanaan janji stimulus ekonomi mereka.

Baca juga: Srettha Thavisin Terpilih Jadi Perdana Menteri Thailand, Janjikan Airdrop Senilai $300?

Meskipun detailnya masih sedikit, diketahui bahwa bantuan akan didistribusikan melalui blockchain, menjamin keamanan tinggi dan kemampuan pelacakan penuh.

Belum jelas apakah pemerintah akan menggunakan solusi blockchain yang sudah ada atau mengembangkan sistem khusus untuk inisiatif ini.

Dompet Digital untuk Warga: Mengurangi Ketidaksetaraan dan Mendorong Ekonomi Lokal

Bank Thailand beri izin pengoperasian bank virtual
Sumber: Business Today

Penerima dana akan mendapatkan dompet digital yang dapat digunakan selama enam bulan di toko-toko dan bisnis lokal dalam radius empat kilometer dari alamat terdaftar mereka.

Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi ketidaksetaraan akses terhadap uang digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah lokal, bukan hanya di area perkotaan.

Diperkirakan kebijakan ini akan menambahkan setidaknya 2 triliun baht (sekitar $56 miliar) ke ekonomi dan berkontribusi pada pertumbuhan PDB setidaknya 5% pada tahun 2024.

Baca juga: Calon PM Thailand dengan Latar Belakang Crypto: Apa yang Harus Kamu Ketahui!

Kritik dan Kontroversi: Asal Dana dan Kekuasaan Pemerintah

Meskipun inisiatif ini tampak menjanjikan, banyak kritik yang muncul, terutama mengenai sumber dana.

Pemerintah koalisi baru, yang berkuasa sejak Agustus, tidak memenangkan pemilihan Thai terbaru. Sebaliknya, mereka ditunjuk oleh senat yang didukung militer, yang masih memegang kekuasaan di Thailand.

Hal ini menambah kontroversi mengenai kebijakan airdrop dan keputusan pemerintah dalam mengimplementasikannya.

Meskipun inisiatif airdrop nasional Thailand melalui blockchain menunjukkan potensi besar dalam mempromosikan keuangan digital dan merangsang ekonomi, kontroversi yang mengelilinginya menunjukkan bahwa implementasi teknologi baru di tingkat pemerintah memerlukan pertimbangan mendalam dan transparansi.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->