Dalam perkembangan terbaru, Komisi Sekuritas dan Bursa atau Securities and Exchange Commission (SEC) AS telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan pengadilan atas banding dalam kasus Ripple yang sedang berlangsung.
Permohonan ini berpotensi menghentikan proses hingga keputusan final dicapai, memicu perdebatan sengit di kalangan komunitas XRP.
SEC berpendapat bahwa putusan pengadilan sebelumnya, yang menyatakan bahwa penjualan ritel XRP tidak merupakan kontrak investasi, memiliki implikasi hukum yang lebih luas.
Permohonan banding ini bertentangan dengan pernyataan sebelumnya oleh kepala SEC, Gary Gensler, yang menyatakan bahwa kerangka regulasi yang ada sudah cukup untuk industri aset digital.
Baca Juga: XRPL Labs dan Xahau Ledger Luncurkan Sidechain Smart Contract
Komunitas XRP telah aktif berdebat sejak berita ini muncul. Seorang pendukung XRP bahkan mengajukan pertanyaan kepada Marc Fagel, mantan pejabat SEC dan spesialis dalam penegakan hukum sekuritas, mengenai kemungkinan permohonan banding ini diterima.
Fagel, dalam responsnya, mengakui pentingnya faktor-faktor yang diajukan, tetapi juga menekankan persyaratan ketat untuk banding interlocutory.
Dia menyatakan keraguan tentang peluang persetujuan permohonan kecuali pengadilan mempertimbangkan kekhawatiran yang diajukan.
Seorang entusiasta XRP lainnya mempertanyakan keunikan masalah hukum yang terlibat dalam kasus ini, menyarankan bahwa tindakan penegakan SEC mungkin tidak seberhasil yang mereka klaim.
Namun, Fagel menanggapi dengan menyoroti catatan prestasi SEC dalam tindakan penegakan cryptocurrency sebelumnya.
Meskipun mengakui tantangan yang dihadapi, terutama dalam kasus yang melibatkan bursa crypto, Fagel memperingatkan agar tidak terburu-buru dalam membuat generalisasi.
Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2023: Harga Ripple Berpotensi Meroket 181%?!
Dia menegaskan bahwa menggambarkan putusan campuran dalam satu kasus sebagai indikasi tren kekalahan adalah suatu pernyataan yang berlebihan.
Dengan kasus Ripple vs SEC terus berlanjut, upaya terbaru SEC untuk banding telah memicu diskusi di kalangan komunitas XRP.
Pandangan Marc Fagel menambah kedalaman pada diskusi ini, dengan implikasi potensial dari permohonan banding ini sedang diperiksa dengan cermat.
Hakim Torres memutuskan pada Juli bahwa Ripple melanggar hukum sekuritas federal dalam cara mereka menjual XRP kepada investor institusi, tetapi tidak demikian dengan investor ritel.
Hakim lain di pengadilan yang sama, Hakim Jed Rakoff, tidak setuju dengan putusan tersebut saat dia memutuskan kasus lain yang juga diajukan oleh SEC.
Regulator mengutip hal ini dalam memo pertamanya dan pengajuan pada awal September 2023 sebagai bagian dari upayanya untuk meyakinkan Torres.
Hal ini dilakukan agar mengizinkan banding interlocutory, memungkinkan pengadilan banding untuk mengambil beberapa pertanyaan hukum sementara kasus masih berlangsung di pengadilan asal.
Sementara ketidakpastian masih menggantung, jelas bahwa hasil dari kasus ini akan memiliki dampak signifikan pada industri aset digital secara keseluruhan.
Kasus Ripple vs SEC telah menjadi titik perhatian utama dalam dunia crypto. Dengan SEC mengajukan banding dan komunitas XRP mempertanyakan setiap langkah, hasil dari pertempuran hukum ini akan menentukan masa depan regulasi crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: