Komisi Eropa baru-baru ini mengumumkan rencana untuk melakukan penilaian terhadap empat area teknologi kritis, termasuk teknologi AI dan chip semikonduktor, untuk mempertimbangkan kontrol ekspor.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan realitas geopolitik dan upaya untuk memperkuat ketahanan Uni Eropa.
Pada tanggal 3 Oktober 2023, pejabat Uni Eropa mengidentifikasi empat area yang memerlukan penilaian terkait risiko teknologi dan risiko kebocoran teknologi: AI, teknologi semikonduktor canggih, teknologi kuantum, dan bioteknologi.
Baca juga: Menantang Dominasi Nvidia, Samsung dan Tenstorrent Bergabung untuk Menggoncang Pasar Chip AI!
Teknologi-teknologi ini dipilih berdasarkan sifatnya yang transformatif, risiko fusi sipil atau militer, dan risiko bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk melanggar hak asasi manusia.
Thierry Breton, komisaris untuk pasar internal Uni Eropa, menyebut langkah ini sebagai langkah penting bagi ketahanan Uni Eropa, dan menambahkan:
“Kita perlu terus memantau teknologi penting kita, menilai eksposur risiko kita dan – jika perlu – mengambil langkah-langkah untuk menjaga kepentingan strategis dan keamanan kita.”
Dia melanjutkan, “Eropa beradaptasi dengan realitas geopolitik baru, mengakhiri era kenaifan dan bertindak sebagai kekuatan geopolitik yang nyata.”
Penilaian risiko akan dilakukan hingga akhir tahun ini. Hasil atau inisiatif berdasarkan penilaian risiko akan dipresentasikan pada musim semi 2024. Komisi berencana untuk melibatkan 27 negara anggota EU untuk memulai penilaian kolektif dari area-area yang disebutkan di atas.
Langkah ini diikuti oleh penerapan Komunikasi Bersama tentang Strategi Keamanan Ekonomi Eropa oleh Komisi Eropa pada 20 Juni, yang merupakan inisiatif berpilar termasuk “perlindungan terhadap risiko” dan mempromosikan daya saing Eropa di pasar tertentu.
Baca juga: AI Menyelamatkan Bitcoin dari Kritik Konsumsi Energi? Ini Penjelasannya!
Keputusan ini muncul di tengah fokus Amerika Serikat dalam menilai risiko ekspor teknologi mereka sendiri di sektor yang serupa. Baru-baru ini, AS melarang ekspor chip semikonduktor AI tingkat tinggi ke China.
Banyak pembuat undang-undang di AS juga mendukung legislasi yang akan mewajibkan perusahaan untuk melaporkan investasi mereka dalam teknologi China. Keputusan yang diambil oleh AS telah memicu negara-negara di luar negeri untuk mempertimbangkan tindakan mereka sendiri terkait teknologi AI.
Dengan EU yang kini mempertimbangkan kontrol ekspor pada teknologi kritis, dunia mungkin akan melihat perubahan besar dalam dinamika ekspor teknologi. Langkah ini tidak hanya akan mempengaruhi hubungan antara EU dan China, tetapi juga dapat berdampak pada bagaimana negara-negara lain menangani ekspor teknologi mereka.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: