Dalam dunia crypto, Ethereum telah menjadi topik hangat belakangan ini. Dengan perubahan signifikan dalam sistemnya dan peningkatan jumlah staking, banyak yang bertanya-tanya tentang masa depan mata uang digital ini. Apakah Ethereum mengalami inflasi? Bagaimana dampaknya pada pengguna dan investor? Artikel ini akan membahas semua hal tersebut secara mendalam!
Pada tahun lalu, Ethereum menjalani transisi sejarah dari proof of work ke proof of stake yang mengurangi penerbitan ETH sebesar 90%. Banyak penggemar Ethereum yakin bahwa perubahan ini akan menjadikan ETH sebagai mata uang deflasi yang akan terus meningkat nilainya. Namun, kenyataannya mungkin tidak sesuai harapan.
Baca juga: Bukan Pertama Kali, Vitalik Buterin Lakukan Transfer 1.000 ETH ke Bitstamp! Untuk Apa?
Dalam 30 hari terakhir, pasokan global ETH telah meningkat hampir 30.000 ETH, setara dengan sekitar $47,9 juta, menurut agregator data ultrasound.money. Penurunan drastis dalam aliran transaksi di jaringan Ethereum menjadi penyebab utama lonjakan ini.
Dengan biaya gas Ethereum yang sangat rendah saat ini, jumlah ETH yang “dibakar” atau dihapus dari peredaran menjadi berkurang, sehingga pasokan global ETH meningkat.
Ethereum 2.0, upgrade besar-besaran dalam jaringan Ethereum, memperkenalkan konsep staking sebagai bagian penting dari transisi dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).
Staking melibatkan pengguna yang mengunci sejumlah ETH sebagai jaminan untuk berpartisipasi dalam validasi jaringan dan pembuatan blok. Sebagai imbalannya, mereka mendapatkan tambahan ETH.
Faktor utama peningkatan staking Ethereum adalah peningkatan skalabilitas dan pengurangan konsumsi energi yang dijanjikan oleh Ethereum 2.0. Selain itu, popularitas DeFi dan yield farming juga mendorong pengguna untuk melakukan staking ETH mereka dalam berbagai proyek DeFi. Meski menarik, staking Ethereum juga memiliki risiko, termasuk keterbatasan likuiditas dan volatilitas harga.
Baca juga: 5 Aplikasi Penghasil Ethereum Secara Gratis!
Meski ada kekhawatiran tentang inflasi Ethereum, tim di balik Ethereum tampaknya tidak terlalu khawatir. Mereka percaya bahwa lonjakan pasokan ETH masih dalam batas yang dapat diterima dan tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan jangka panjang jaringan.
Faktanya, hampir seperempat dari total pasokan Ethereum saat ini telah di-stake, menunjukkan kepercayaan dan keterlibatan yang meningkat dalam ekosistem Ethereum.
Dengan segala perubahan dan perkembangan yang terjadi, Ethereum tetap menjadi salah satu platform blockchain terkemuka di ruang crypto. Meski ada tantangan dan kekhawatiran, Ethereum terus berinovasi dan beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan investor.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.