Dalam dunia crypto yang terus berkembang, Arbitrum telah menunjukkan potensinya sebagai salah satu platform yang paling menjanjikan.
Dengan Ethereum sebagai latar belakang, Arbitrum telah memperkenalkan DApps yang revolusioner dan menunjukkan adaptabilitas yang kuat di masa depan.
Namun, seperti banyak aset crypto lainnya, Arbitrum juga dipengaruhi oleh pergerakan Bitcoin. Mari kita telusuri lebih lanjut.
GMX: Dikenal sebagai proyek DeFi terbesar di jaringan berdasarkan kapitalisasi pasar dan total nilai yang terkunci atau Total Value Locked (TVL).
GMX menawarkan pertukaran desentralisasi di Arbitrum, memungkinkan perdagangan Bitcoin, Ethereum, dan crypto populer lainnya dengan leverage hingga 50x.
Dengan volume perdagangan total 94 Miliar dan lebih dari 235.000 anggota, GMX telah tumbuh sebagai bursa DeFi terbesar dan paling banyak digunakan di jaringan.
Baca Juga: Siap-siap! Circle akan Meluncurkan ‘Versi Resmi’ USDC di Jaringan Arbitrum
VELA Exchange: Sebuah pertukaran desentralisasi di Arbitrum yang menyediakan platform perdagangan profesional untuk berbagai crypto. VELA bertanggung jawab atas lebih dari 10% aktivitas on-chain di Layer 2, menunjukkan kepercayaan dan minat komunitas.
Radiant : Sebagai platform pinjaman non-penitipan di Arbitrum, Radiant menawarkan solusi lintas rantai, memungkinkan pengguna untuk meminjam dan meminjamkan aset di berbagai blockchain.
Saat Bitcoin jatuh di bawah $28k, nilai Arbitrum mengalami penurunan lebih dari 10%. Namun, ada kemungkinan bagi ARB untuk rebound, terutama jika Bitcoin stabil.
ARB mengalami penolakan harga signifikan di sekitar area konfluen, dengan indikator kunci seperti 50-Exponential Moving Average.
Jika Bitcoin dapat mempertahankan posisinya, ARB mungkin akan melihat target bullish berikutnya di kisaran $0.916 hingga $0.9985.
Sentimen pasar untuk ARB sangat bergantung pada performa Bitcoin. Sebuah perubahan bullish untuk BTC dapat mempengaruhi sentimen pasar untuk ARB, menekankan pentingnya memantau pergerakan Bitcoin.
Meskipun ada penurunan, aliran modal ke pasar ARB tetap positif. Kekuatan sebenarnya dari pembeli akan menjadi jelas jika Indeks Kekuatan Relatif (RSI) menunjukkan rebound yang kuat.
Ada risiko dalam mengadopsi sikap bullish. Data terbaru menunjukkan perbedaan signifikan dalam likuidasi posisi panjang dan pendek untuk ARB.
Penting untuk memantau pergerakan Bitcoin untuk manajemen risiko yang efektif dan penyesuaian strategi perdagangan.
Arbitrum, dengan DApps-nya yang inovatif dan interaksi dengan Bitcoin, tetap menjadi topik hangat di dunia crypto.
Meskipun ada risiko, potensi adaptabilitas dan pertumbuhannya di masa depan tidak dapat diabaikan.
Baca Juga: Pantera Capital: Arbitrum Jadi Mesin Pertumbuhan Ethereum yang Tak Terhentikan!
Sebagai investor atau peminat, memahami dinamika ini adalah kunci untuk memanfaatkan peluang di pasar crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: