Ethereum, salah satu cryptocurrency terbesar di dunia, baru-baru ini mengalami penurunan signifikan dalam aktivitas jaringan dan gas fee. Namun, sebuah laporan dari Standard Chartered memprediksi masa depan yang cerah untuk Ethereum. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Pada 8 Oktober 2023, gas fee rata-rata di jaringan Ethereum tercatat sebesar 8.8 Gwei, level terendah sejak Oktober 2022. Penurunan ini dikaitkan dengan penurunan keterlibatan pengguna di berbagai platform dan aplikasi.
Sektor NFT, yang sebelumnya merupakan pemain penting dalam aktivitas jaringan Ethereum, mengalami penurunan volume perdagangan yang signifikan sejak awal tahun. Hal ini berdampak langsung pada biaya gas karena transaksi yang lebih sedikit dieksekusi di jaringan.
Selain itu, bot perdagangan Telegram, yang populer pada kuartal kedua 2023, juga mengalami penurunan aktivitas pada awal Oktober. Penurunan ini juga mempengaruhi biaya gas di jaringan.
Baca Juga: Ethereum Foundation Baru Saja Menjual ETH Senilai $2,76 Juta, Bagaimana Dampaknya?
Meskipun ada penurunan aktivitas, Standard Chartered memprediksi bahwa Ethereum dapat mencapai $8.000 yang setara dengan Rp125.594.800 (kurs $1 = Rp15.700) pada 2026. Geoffrey Kendrick, pemimpin riset forex dan crypto di bank tersebut, menyoroti kekuatan Ethereum dalam kontrak pintar, permainan, dan tokenisasi sebagai pendorong kenaikan harga ini.
Prediksi ini didasarkan pada “perintah tak tertandingi” Ethereum di berbagai bidang keuangan terdesentralisasi, penciptaan token, dan inovasi smart contract. Prediksi $8.000 ini hanya pendahuluan dari perkiraan jangka panjang bank tersebut, yang memperkirakan Ethereum bernilai antara $26.000 hingga $35.000.
Namun, penting untuk dicatat bahwa perkiraan $8.000 ditujukan untuk akhir 2026, sedangkan perkiraan nilai yang lebih tinggi ditargetkan untuk 2040.
Baca Juga: Ethereum dan Revolusi Staking 2 Tingkat: Masa Depan Blockchain yang Lebih Cerdas dan Aman!
Penurunan gas fee memiliki dampak yang lebih luas pada ekonomi Ethereum. Saat ini, pasokan Ethereum tumbuh dengan kecepatan sekitar 1.450 ETH per hari, setara dengan sekitar $2,2 juta Ethereum.
Situasi ini mencerminkan perubahan dalam model ekonomi Ethereum, yang erat kaitannya dengan aktivitas jaringan dan biaya gas.
Meskipun ada penurunan biaya gas, Ethereum masih memiliki prospek cerah, terutama dengan prediksi optimis dari Standard Chartered dan potensi pertumbuhan di berbagai sektor.
Meskipun Ethereum menghadapi tantangan dalam jangka pendek, masa depannya tampak cerah. Dengan prediksi optimis dan potensi pertumbuhan yang besar, Ethereum tetap menjadi aset crypto yang patut diperhatikan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: