Presiden Bank Sentral Brasil, Roberto Campos Neto, baru-baru ini mengungkapkan tantangan dalam mengharmoniskan jaringan terbuka dengan fitur privasi dalam teknologi ledger terdistribusi (DLT).
Dia menekankan bahwa sebagian besar mata uang digital bank sentral (CBDC) bukanlah murni berbasis DLT, melainkan campuran. DLT berperan dalam bank sentral, sementara pendekatan terpusat mengatur transaksi eksternal.
Esensi dari platform DLT adalah keterbukaan. Namun, Campos Neto mengajukan pertanyaan penting tentang bagaimana mencapai keseimbangan antara manfaat jaringan terbuka dan kebutuhan privasi. Dia percaya bahwa industri ini hampir menyelesaikan dilema ini.
Baca juga: Adopsi Crypto Melonjak 44%, Bank Sentral Brasil Berusaha Perketat Regulasi!
Menurutnya,
“Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kamu bisa memiliki platform DLT sehingga kamu mendapatkan manfaat dari node yang menghasilkan registrasi dan kontrak tanpa mempengaruhi masalah privasi?”
Selain itu, dia merasa bahwa CBDC memiliki potensi untuk merevolusi transaksi internasional tanpa memerlukan mata uang umum.
Brasil telah menjadi pelopor dalam digitalisasi pembayaran. Campos Neto menyoroti peningkatan pesat PIX, sistem pembayaran hampir instan dan hampir gratis Brasil. Pada suatu hari bulan ini, PIX mencatat lebih dari 170 juta transaksi.
Brasil juga telah mengembangkan mata uang digitalnya sendiri, yang dikenal sebagai Drex, tanpa merusak sistem perbankan tradisional. Selain itu, Campos Neto menjelaskan bahwa Drex menggunakan metode tokenisasi yang sederhana dan hemat biaya.
Token ini dikeluarkan berdasarkan deposit, sehingga mewarisi regulasi yang ada untuk deposit. Akibatnya, struktur berbasis token ini kemungkinan akan menyederhanakan neraca bank.
Baca juga: DREX: Mata Uang Digital Baru Brasil yang Siap Ubah Lanskap Keuangan Negara!
Campos Neto menyinggung fitur yang dapat diprogram dari PIX, menyarankan bahwa uang yang dapat diprogram bisa merombak sistem kartu kredit tradisional di Brasil dalam beberapa tahun ke depan.
Dia optimis tentang tren tokenisasi aset yang tidak dapat dibalik, mengantisipasi masa depan di mana aset memiliki representasi digital yang dapat dikelola dengan mudah dan transparan.
Lebih lanjut, dia memperingatkan bahwa negara-negara yang tertinggal dalam mengadopsi sistem digital dan dapat diprogram akan menemukan diri mereka dalam kerugian yang signifikan.
Pada akhirnya, pernyataan dari Campos Neto adalah petunjuk penting bagi pemerintah dan bank sentral yang sedang mengeksplorasi CBDC dan teknologi DLT. Namun, mereka juga menandakan bahwa meskipun kemajuan telah dibuat, tantangan tetap ada dalam mendamaikan ideal jaringan terbuka dengan kebutuhan privasi dan regulasi.
Seiring bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia mempertimbangkan masa depan mata uang digital, pengalaman dan wawasan dari Brasil bisa menjadi pelajaran berharga.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: