Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, baru-baru ini mengumumkan pembentukan Lembaga Keamanan AI pertama di dunia. Lembaga ini akan memeriksa, mengevaluasi, dan menguji berbagai jenis kecerdasan buatan baru. Gimana proyek kedepannya? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Pembentukan Lembaga Keamanan AI ini diumumkan oleh Sunak dalam pidatonya di The Royal Society. Lembaga ini akan mempelajari berbagai risiko yang mungkin ditimbulkan oleh AI, mulai dari dampak sosial seperti bias dan disinformasi, hingga risiko ekstrem lainnya.
“Masyarakat Inggris harus merasa tenang bahwa kami sedang mengembangkan perlindungan AI paling canggih di dunia,” kata Sunak, dikutip dari Coingape, Minggu (29/10/2023).
Lembaga ini juga akan mendorong pembentukan panel ahli global untuk menerbitkan laporan tentang perkembangan AI. Sunak berharap, dengan adanya lembaga ini, pemahaman bersama tentang risiko AI dapat terus berkembang seiring dengan perkembangan AI itu sendiri.
Baca Juga: Inggris Bertekad Pimpin Revolusi Metaverse dengan Web3! Apa Rencana Kedepannya?
Pada bulan Agustus, AI resmi diklasifikasikan sebagai ancaman keamanan nasional bagi Inggris. Selain itu, Ian Hogarth, kepala tugas AI pemerintah Inggris, juga memperingatkan bahwa AI bisa digunakan oleh para cybercriminal untuk menyerang Sistem Kesehatan Nasional (NHS).
Hogarth menekankan bahwa kemajuan teknologi AI, khususnya dalam penulisan kode, semakin memudahkan para cybercriminal untuk melakukan serangan
“Pemerintah dengan tepat menempatkan ancaman ini di puncak agenda, tetapi para pemimpin teknologi perlu memperhatikan peringatan ini dan bergerak, untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi serangan yang tak terhindarkan,” kata Hogarth, dikutip dari Coingape, Minggu (29/10/2023).
Baca Juga: Binance, Coinbase, dan Revolut Menyesuaikan Diri dengan Regulasi Crypto Baru di Inggris
Meski telah mengumumkan pembentukan Lembaga Keamanan AI, Sunak menolak untuk mendukung moratorium atau penundaan pengembangan AI. Menurutnya, penundaan pengembangan model AI yang kuat tidak praktis dan tidak dapat ditegakkan.
Sunak juga menambahkan bahwa skenario terburuk dari ancaman eksistensial dari sistem “superintelligent” yang melarikan diri dari kontrol manusia adalah skenario yang membagi pendapat di antara para ahli dan mungkin tidak akan terjadi sama sekali. Namun, dia menekankan bahwa jika risiko tersebut benar-benar terjadi, konsekuensinya akan sangat serius.
Dengan pembentukan Lembaga Keamanan AI ini, Inggris berharap dapat memahami lebih baik tentang risiko yang ditimbulkan oleh AI dan bagaimana cara mengatasinya. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Inggris untuk terus berinovasi dan memimpin dalam pengembangan AI yang aman dan andal.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: