Kabar palsu tentang pengajuan ETF BlackRock XRP telah memicu lonjakan harga XRP sebesar 15% dalam waktu 2 jam. Namun, kabar tersebut ternyata hanyalah isu yang beredar dan tidak memiliki dasar yang kuat.
Isu ini bermula ketika beberapa pengguna di X (sebelumnya Twitter) menemukan pengajuan di Delaware yang menunjukkan bahwa BlackRock telah mengajukan pendaftaran “iShares XRP Trust”. Kabar ini dengan cepat menyebar dan mendorong harga XRP naik 12%.
Namun, kabar ini segera berakhir ketika pengajuan tersebut dikonfirmasi palsu oleh analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas. BlackRock sendiri telah membantah rumor tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengajukan ETF XRP.
Baca Juga: BlackRock dan Jio Financial Services Luncurkan Layanan Investasi Digital di India!
Meski demikian, BlackRock sebelumnya telah menunjukkan niatnya untuk melampaui Bitcoin dengan mengajukan permohonan untuk ETF Ether spot pada 9 November. Dengan beredarnya kabar palsu ini, dipastikan bahwa ETF Ether spot tersebut adalah nyata dan telah dikonfirmasi secara resmi melalui pengajuan 19b-4 oleh Nasdaq ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Meski kabar tersebut ternyata palsu, pasar telah bereaksi. Dalam 2 jam setelah laporan tersebut, XRP naik dari harga $0,6516 menjadi $0,7487. Lonjakan ini menandai peningkatan sebesar 14,9% dalam waktu kurang dari dua jam, menunjukkan potensi efek yang bisa dihasilkan oleh ETF XRP yang sebenarnya.
Namun, kenaikan ini tidak bertahan lama. Setelah kabar palsu tersebut diklarifikasi, terjadi penjualan massal yang membuat harga XRP turun drastis.
Pasar XRP telah menyaksikan total likuidasi sebesar $6,4 juta: $4,1 juta dalam likuidasi panjang, dan $2,3 juta dalam likuidasi pendek. Menariknya, 70% dari likuidasi dalam 24 jam terakhir, atau sebesar $4,51 juta, terjadi dalam 4 jam setelah laporan palsu tentang ETF BlackRock XRP.
Sampai saat ini, BlackRock belum memberikan pernyataan resmi terkait isu ini. Meski demikian, banyak pihak yang masih percaya bahwa pengajuan tersebut adalah asli. Salah satu alasan di balik keyakinan ini adalah fakta bahwa pengajuan tersebut masih ada di situs web Delaware Integrated Compliance Information System (ICIS).
Namun, lebih banyak lagi ahli industri yang membantah klaim tersebut. Karena kemiripan pengajuan dengan pengajuan ETF ETH BlackRock, beberapa pendukung menyarankan bahwa baik ETF ETH dan XRP adalah palsu atau keduanya adalah nyata. Analis ETF, James Seyffart, membantah anggapan ini, menekankan bahwa ETF ETH adalah nyata, sementara ETF XRP adalah palsu.
Meski kabar ini telah menimbulkan kegaduhan di pasar crypto, kamu harus selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan ulang terhadap setiap informasi yang kamu terima. Jangan sampai kamu menjadi korban dari kabar palsu yang beredar dan merugi karena membuat keputusan berdasarkan informasi yang tidak akurat.
Baca Juga: Melihat Pontensi Besar, BlackRock Tingkatkan Investasi di Perusahaan Penambangan Bitcoin!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.