Jim O’Neill, ekonom yang mencetuskan istilah BRICS, mengecam blok tersebut karena telah menyimpang dari tujuan aslinya. Menurutnya, BRICS yang semula dirancang sebagai aliansi ekonomi, kini lebih mirip klub politik.
Pada tahun 2001, Jim O’Neill menciptakan istilah BRIC saat bekerja untuk Goldman Sachs. Ia meramalkan bahwa kelompok ini akan segera melampaui G7 sebagai blok ekonomi terkuat di dunia. Namun, dengan keputusan blok ini untuk menambah tujuh negara lainnya, O’Neill meragukan apakah fokus politik baru BRICS masih memiliki tujuan yang jelas.
Menurutnya, aliansi ekonomi yang berorientasi politik bukanlah bagian dari niatnya ketika merancang blok ini. O’Neill melihat bahwa BRICS telah mencari persaingan dengan dunia Barat dengan harapan menciptakan tatanan global multipolar.
Baca Juga: Apakah Dolar AS Terancam oleh Ekspansi BRICS dan Rencana De-Dolarisasi?
Namun, ia melihat motif ini sebagai kejatuhan bagi blok tersebut. Fokusnya pada penurunan pengaruh AS secara internasional mungkin akan meniadakan segala hal positif dalam perkembangan keseluruhan sebagai kolektif ekonomi.
Lord Jim O’Neill, pencipta akronim BRICs, mengatakan bahwa ia tidak pernah bermaksud agar kerangka investasi pasar negara berkembang ini menjadi klub politik. “Cara BRICs berkembang di pasar negara berkembang bukanlah apa yang saya maksudkan. Saya tidak pernah mendorong mereka untuk mengembangkan klub politik,” katanya.
O’Neill juga menyoroti penurunan ekonomi China yang baru-baru ini terjadi. Menurutnya, penurunan ini tidak mengejutkan mengingat dinamika populasi dan produktivitas yang menurun di negara tersebut. “Kekuatan tenaga kerja sekarang menurun karena beberapa keputusan aneh oleh Presiden Xi Jinping yang melemahkan produktivitas,” katanya.
Meski dikembangkan sebagai kerangka investasi, O’Neill mengatakan bahwa ia seharusnya telah memberi label ‘IC’ mengikuti kinerja buruk Rusia dan Brasil selama dekade terakhir. Penyingkiran Rusia dari indeks utama setelah invasinya ke Ukraina telah memperparah hal ini.
Baca Juga: BRICS dan Dolar AS: Fokus pada Otonomi dengan Penguatan Perdagangan Internal!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.