Pada puncak pertemuan BRICS ke-15 yang berakhir dengan positif, sebuah berita mengejutkan datang dari mantan penasihat Presiden Rusia, Sergey Glazyev. Ia mengungkapkan bahwa mata uang BRICS hampir siap diluncurkan dan diprediksi akan lebih menarik dibandingkan Dolar AS, Pound, dan Euro.
Sergey Glazyev, mantan penasihat Presiden Rusia, memberikan wawasan tentang agenda ambisius mata uang BRICS. Ia berbicara panjang lebar tentang mata uang BRICS yang akan datang dan ambisi kelompok tersebut untuk menggulingkan supremasi global dolar AS.
BRICS ingin menjatuhkan dolar AS sebagai cadangan dunia dan menggantinya dengan mata uang mereka yang belum diluncurkan.
Baca Juga: Apakah Dolar AS Terancam oleh Ekspansi BRICS dan Rencana De-Dolarisasi?
Blok BRICS telah mulai menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan, mengakhiri ketergantungan pada dolar AS untuk transaksi lintas batas. Glazyev mengkonfirmasi bahwa mata uang BRICS “hampir siap” dan peluncurannya bisa diputuskan dalam pertemuan ke-16 pada tahun 2024.
Menurut Glazyev, mata uang BRICS akan tumbuh lebih menarik dibandingkan dolar AS, Pound, dan Euro. Ia memberi petunjuk bahwa mata uang BRICS yang akan datang akan dikaitkan dengan mata uang nasional anggota.
Selain itu, ia menunjukkan bahwa mata uang tersebut akan dikaitkan dengan pasar komoditas pertukaran. Namun, pernyataan Glazyev tampaknya terlalu optimis karena mata uang tersebut belum dirilis dan diuji di pasar. Mata uang baru perlu mendapatkan kepercayaan dari negara-negara lain dan pedagang untuk menjadi besar.
Untuk meluncurkan mata uang ini, diperlukan persetujuan politik dari negara-negara BRICS, tiga di antaranya telah menyatakan dukungan mereka untuk ide pengenalan mata uang baru melalui kepala negara mereka.
Sekarang, mereka menunggu reaksi dari China dan India. Glazyev juga mengatakan bahwa Rusia akan berada dalam posisi tahun depan untuk meyakinkan negara-negara BRICS lainnya untuk menyetujui mata uang tersebut.
Sampai saat ini, dolar AS masih menjadi mata uang tertinggi dan tidak ada tender lain yang mendekati penurunannya. Singkatnya, dolar AS sekarang tetap menjadi raja dunia meskipun menghadapi beberapa tantangan dari faktor eksternal.
Baca Juga: BRICS dan Dolar AS: Fokus pada Otonomi dengan Penguatan Perdagangan Internal!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.