OpenAI, perusahaan di balik chatbot kecerdasan buatan populer ChatGPT, mengumumkan penundaan sementara pendaftaran baru untuk versi premium dari alat AI mereka, ChatGPT Plus. Keputusan ini diambil setelah lonjakan penggunaan yang tinggi pasca DevDay. Simak berita lengkapnya berikut ini!
CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan hal ini melalui postingan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Rabu, 15 November. Menurut Altman, pendaftaran baru dihentikan sementara karena platform telah melebihi kapasitasnya, mempengaruhi kualitas pengalaman pengguna.
Altman mengatakan bahwa ChatGPT Plus telah mengalami lonjakan penggunaan sejak DevDay OpenAI, di mana mereka mengumumkan beberapa antarmuka pemrograman aplikasi (API) baru sekitar seminggu yang lalu. Meskipun pendaftaran baru sementara ditangguhkan, pengguna masih dapat memilih dalam aplikasi untuk diberi tahu saat langganan dibuka kembali.
Keputusan untuk menunda pendaftaran baru ChatGPT diambil setelah OpenAI mengalami serangkaian gangguan terkait permintaan tinggi dan serangan penolakan layanan terdistribusi.
Baca Juga: 70% Pemimpin Teknologi Siap Adopsi AI Generatif untuk Pertahanan Siber, Apakah Kamu Siap?
Jeda ini seharusnya berarti bahwa pengembang yang membangun transformers generatif pra-latih (GPTs) dan menggunakan API akan mengalami lebih sedikit masalah (seperti tidak dapat menyimpan draf GPT). Namun, ini juga bisa berarti penurunan sementara dalam pengguna baru GPTs karena mereka hanya tersedia untuk pelanggan Plus.
Setelah pengenalan GPTs, pengembang dan perusahaan telah membangun GPTs untuk berbagai tujuan, seperti untuk desain grafis di Canva. Pemasar pencarian yang sudah berlangganan ChatGPT Plus dapat mencoba GPTs untuk penilaian konten yang membantu dan belajar SEO.
Baca Juga: Almirall dan Absci Berkolaborasi dalam Penemuan Obat Baru dengan AI, Awal dari Revolusi Medis?
ChatGPT adalah salah satu chatbot AI paling populer, dengan lebih dari 180 juta pengguna, menurut data SimilarWeb yang dikutip oleh Reuters. Namun, ia menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Bard milik Google dan Claude 2 milik Anthropic.
Pada 5 November, Elon Musk mengumumkan bahwa ia telah menciptakan program chat AI sendiri, “Grok.” OpenAI baru-baru ini telah memperluas cakupannya setelah bermitra dengan startup Humane untuk meluncurkan perangkat AI fisik, Ai Pin, yang merupakan asisten virtual AI yang dapat dipakai.
Dengan penundaan ini, OpenAI berharap dapat memastikan bahwa semua pengguna mendapatkan pengalaman yang baik saat menggunakan layanan mereka. Meski demikian, ini menunjukkan betapa tingginya permintaan untuk alat AI seperti ChatGPT Plus.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: