Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Sentral Belanda (De Nederlandsche Bank – DNB) telah mengambil langkah strategis yang mengejutkan.
Dengan mempersiapkan diri untuk skenario kolaps finansial, DNB menunjukkan kepercayaan pada emas sebagai aset stabil. Tindakan ini mengindikasikan pergeseran signifikan dalam strategi keuangan global, menandai kembalinya ke standar emas.
Bank Sentral Belanda telah mengungkapkan bahwa mereka telah menyeimbangkan cadangan emas mereka, relatif terhadap PDB, dengan negara-negara lain di zona euro dan di luar Eropa. Ini merupakan keputusan politik yang penting. Jika terjadi krisis keuangan, harga emas diprediksi akan melonjak, dan cadangan emas resmi dapat digunakan untuk mendukung standar emas baru.
Baca Juga: China Dominasi Pembelian Emas Jelang KTT BRICS: Apa yang Mereka Rencanakan?
Menurut Aerdt Houben, Direktur Pasar Keuangan DNB, emas memiliki kestabilan nilai yang unik. Ini menjadikan emas sebagai aset yang ideal untuk dijadikan dasar sistem nilai tukar. Dengan sejarah panjang sebagai dasar kepercayaan mata uang, emas dianggap sebagai aset yang dapat diandalkan dalam semua skenario.
DNB telah memulai akumulasi emas sejak akhir abad ke-19, yang penting untuk menetapkan kepercayaan pada mata uang mereka. Dengan lebih dari 612 ton emas, senilai sekitar €35 miliar, DNB telah mendiversifikasi penempatan emasnya di seluruh dunia. Sekitar 30% berada di Belanda, sedikit lebih dari 30% di New York di Federal Reserve, lebih dari 20% di Kanada, dan 18% di London.
Pada 1970-an, DNB melakukan penilaian ulang terhadap jumlah emas yang mereka miliki dan apakah itu masih proporsional. Mereka menyimpulkan bahwa mereka memiliki emas terlalu banyak dan kemudian mengurangi stok emas mereka menjadi sekitar rata-rata negara-negara besar pemegang emas di Eropa. Saat ini, Belanda berada di peringkat ketujuh secara global dalam hal cadangan emas relatif terhadap PDB.
Dalam skenario di mana sistem keuangan runtuh, nilai cadangan emas akan melonjak secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa emas tidak hanya berfungsi sebagai asuransi terhadap risiko sistemik, tetapi juga sebagai fondasi solvabilitas bagi bank sentral. Dengan kata lain, emas dapat menjadi penyelamat dalam situasi krisis keuangan yang parah.
Pilihan DNB untuk mempertahankan emas sebagai bagian penting dari strategi keuangannya menunjukkan pengakuan implisit bahwa mata uang seperti euro mungkin tidak selalu dapat diandalkan dalam semua kondisi. Ini secara tidak langsung mendorong individu dan lembaga untuk memiliki emas sebagai perlindungan dari guncangan keuangan, memudahkan transisi menuju sistem moneter berbasis emas.
Langkah Bank Sentral Belanda ini menggarisbawahi pentingnya emas sebagai aset keuangan yang stabil dan dapat diandalkan. Dengan mempersiapkan diri untuk kemungkinan skenario terburuk, DNB tidak hanya mengamankan posisi keuangannya tetapi juga memberikan sinyal kuat tentang pentingnya emas dalam arsitektur keuangan global masa depan.
Baca Juga: Terus Berinovasi, HSBC Ubah Pasar Emas dengan Platform Tokenisasi!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: