Apakah kamu sudah tahu mata uang digital mana yang mendominasi transaksi global saat ini? Tether tampaknya menjadi pilihan utama, mengungguli pesaingnya, Circle , dalam pertarungan memperebutkan tahta stablecoin dunia.
Dengan regulasi yang semakin ketat di Amerika Serikat, USDT kini menjadi primadona transaksi dolar di pasar internasional.
Tether (USDT) dilaporkan telah mencatatkan diri sebagai pemimpin pasar stablecoin dengan kapitalisasi pasar yang mencapai rekor $90 miliar. Sementara itu, Circle (USDC) mengalami penurunan hingga hanya $24 miliar. Perbedaan yang mencolok ini menunjukkan bahwa USDT kini menguasai hampir 70% pangsa pasar stablecoin, sementara USDC hanya memiliki 18%.
Baca juga: Heboh! Tether Cetak 4 Miliar USDT dalam 4 Minggu, Apa Dampaknya Bagi Market Crypto?
Rob Hadick dari Dragonfly Capital menyoroti bahwa volume transaksi USDT adalah sembilan kali lebih besar dari USDC, menandakan perbedaan penggunaan yang signifikan antara kedua stablecoin tersebut. USDT tidak hanya mendominasi pasar, tetapi juga menjadi pilihan utama bagi negara-negara berkembang yang membutuhkan likuiditas dolar.
Sebaliknya, USDC lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat sebagai alat penyimpan nilai. Kebijakan regulasi AS yang semakin ketat terhadap perusahaan crypto mendorong penggunaan USDT di luar negeri, menjadikannya stablecoin pilihan bagi transaksi ritel global.
Dua stablecoin teratas, USDT dan USDC, menguasai 88% pasar, meninggalkan sedikit ruang bagi pesaing lain. Binance USD yang sempat bersaing kini hanya memiliki 1,2% pangsa pasar setelah mendapat tekanan dari regulator AS.
DAI yang bersifat desentralisasi menjadi stablecoin terbesar ketiga dengan 5,3 miliar dalam sirkulasi dan pangsa pasar 4%. Di urutan keempat ada True USD (TUSD) dengan 2,8 miliar beredar, memiliki lebih dari 2% pangsa pasar. Stablecoin lainnya terlihat kecil dengan kapitalisasi pasar di bawah $1 miliar.
Baca juga: Terungkap! Tether akan Publikasikan Data Cadangan Real Time di 2024!
Tidak hanya menguasai pasar stablecoin, seperti yang dilaporkan oleh U Today, Tether Holdings Inc. telah memperoleh keuntungan sebesar $1,1 miliar, atau naik 85%, dari investasi mereka di Bitcoin.
Pada Mei, Tether mengumumkan rencana untuk mengalokasikan 15% dari keuntungan operasional bersihnya untuk membeli Bitcoin. Keputusan ini menghasilkan akuisisi sebanyak 57.576 BTC, yang kini bernilai sekitar $2,4 miliar, meskipun harga pembelian rata-rata per Bitcoin adalah $22.480.
Kenaikan harga Bitcoin yang mencapai 150% sejak awal tahun telah menguntungkan Tether, dengan total nilai Bitcoin mereka meningkat sekitar 100%. Selain itu, Tether juga berencana untuk berinvestasi besar-besaran dalam penambangan Bitcoin, dengan alokasi dana hingga $500 juta.
Tidak hanya Tether, perusahaan lain seperti MicroStrategy dan negara seperti El Salvador juga mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga Bitcoin.
Dengan regulasi yang semakin ketat dan persaingan yang sengit, Tether (USDT) berhasil menunjukkan dominasinya sebagai stablecoin pilihan dunia. Tidak hanya itu, keberhasilan investasi Bitcoin juga menegaskan posisi Tether (USDT) sebagai pemain utama di pasar crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: