Dalam debat terakhir Partai Republik, isu regulasi crypto menjadi topik panas. Kandidat presiden AS, Vivek Ramaswamy dan Ron DeSantis, mengungkapkan pandangan tajam mereka terkait kegagalan regulasi dan bahaya mata uang digital bank sentral (CBDC). Debat ini mengungkapkan ketegangan antara kebebasan ekonomi dan keamanan nasional. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Vivek Ramaswamy, salah satu kandidat presiden dari Partai Republik, mengecam keras kerangka regulasi crypto saat ini. Ia menyoroti kasus FTX dan Sam Bankman-Fried sebagai contoh nyata kegagalan sistem. “Kita membutuhkan regulasi yang sesuai dengan zaman sekarang. SBF bisa melakukan apa yang dia lakukan di FTX menunjukkan bahwa kerangka kerja saat ini tidak efektif,” ujar Ramaswamy.
Ramaswamy juga menyatakan rasa malunya terhadap ketidakpastian Gary Gensler, Ketua SEC, dalam mengklasifikasikan Ethereum di hadapan Kongres. “Sangat memalukan bahwa Gary Gensler tidak bisa dengan yakin menyatakan apakah Ethereum merupakan sekuritas yang diatur atau tidak. Ini menunjukkan bahwa birokrasi telah melampaui batas,” tambahnya.
Baca Juga: Kandidat Presiden AS Adu Strategi di Forum Crypto yang Mendebarkan
Gubernur Florida, Ron DeSantis, yang juga merupakan kandidat presiden, menyatakan penolakannya yang keras terhadap CBDC. Ia menganggap dukungan Presiden Biden terhadap CBDC sebagai ancaman langsung terhadap kebebasan pribadi. “Mereka ingin menghilangkan cash crypto dan memaksa kamu menggunakan CBDC. Ini akan mengambil privasi kamu dan mengatur pembelian kamu,” kata DeSantis.
Pada hari pertama sebagai presiden, DeSantis berjanji akan membuang ide CBDC ke tempat sampah. “Ini akan mati sebelum tiba,” tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen DeSantis dalam melindungi privasi dan kekuatan beli yang tidak diatur bagi warga Amerika.
Baca Juga: Debat Pertama Nominasi Presiden AS Menampilkan Kandidat Pro-Crypto! Siapa Sajakah Mereka?
Debat ini tidak hanya menyoroti pandangan Ramaswamy dan DeSantis, tetapi juga menunjukkan pentingnya crypto dalam diskusi politik nasional. Kedua kandidat ini memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana crypto harus diatur. Ramaswamy ingin memastikan kebebasan ekonomi tanpa intervensi regulasi yang berlebihan, sementara DeSantis telah menunjukkan tindakan nyata dengan memblokir penggunaan CBDC di Florida.
Kehadiran tokoh politik berpengalaman seperti mantan Duta Besar PBB Nikki Haley dan mantan Gubernur New Jersey Chris Christie menambah bobot debat. Namun, ketidakhadiran mantan Presiden Donald Trump, yang memilih menghadiri penggalangan dana di Florida, menjadi catatan tersendiri.
Debat ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya regulasi crypto yang efektif dan kekhawatiran terhadap CBDC. Kedua kandidat telah menetapkan posisi mereka dengan jelas, menjanjikan masa depan yang lebih aman dan bebas bagi pengguna crypto di Amerika Serikat.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: