Apakah kamu siap menyaksikan revolusi keuangan digital? Di tengah peringatan dari SEC terkait investasi crypto yang dipicu oleh FOMO, harapan akan persetujuan ETF Bitcoin semakin menguat.
Artikel ini akan membawa kamu menyelami potensi pertumbuhan Bitcoin yang luar biasa dan mengungkap risiko yang mungkin terjadi.
SEC Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang bahaya FOMO dalam investasi crypto. Peringatan ini datang di saat harapan untuk persetujuan ETF Bitcoin semakin tinggi.
SEC menekankan risiko yang terkait dengan aset digital, termasuk saham meme, cryptocurrency, dan NFT. Di sisi lain, optimisme terhadap ETF Bitcoin terus berkembang. Sebanyak 13 perusahaan, termasuk BlackRock yang merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, siap meluncurkan ETF tersebut. Keputusan SEC yang ditunggu-tunggu ini bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan harga Bitcoin.
Di sisi lain, para penggemar mata uang cryptosangat menantikan keputusan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terkait persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin, sebuah tonggak sejarah yang sudah lama dinantikan. Jika lampu hijau diberikan, ETF siap diluncurkan oleh 13 perusahaan, termasuk BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia.
Dilansir dari Crypto News (8/1/24), pada tahun 2023, harga Bitcoin mengalami kenaikan menjadi sekitar $43.622, didorong oleh optimisme investor atas potensi sertifikasi ETF. Sebaliknya, perkembangan negatif terkait persetujuan ETF biasanya menyebabkan penurunan harga, seperti yang dicontohkan oleh penurunan 8% pada 3 Januari, yang dipicu oleh rumor penolakan.
Baca juga: Seseorang Menghabiskan Rp1 Miliar untuk Menuliskan Data Tidak Dikenal di Blockchain BTC!
Terlepas dari ketidakpastian seputar keputusan SEC, faktor bullish lainnya ada di depan mata: Bitcoin yang akan datang berkurang separuhnya, yang secara historis terkait dengan lonjakan harga yang signifikan.
Peristiwa halving di masa lalu telah menyebabkan harga Bitcoin melonjak lebih dari 6.000% dan mempertahankan keuntungan tahunan lebih dari 400%. Halving berikutnya, yang diantisipasi sekitar tanggal 23 April 2024, dapat secara signifikan memengaruhi nilai Bitcoin karena imbalan penambangan dikurangi setengahnya dari 6,25 menjadi 3,125 Bitcoin per blok.
Michael Saylor, Executive Chairman MicroStrategy, telah memperingatkan tentang peningkatan video deepfake yang menargetkan investor Bitcoin. Video palsu ini menampilkan Saylor yang seolah-olah mengajak orang untuk mengirim Bitcoin atau Ether dengan janji akan menggandakannya.
Saylor menegaskan bahwa tidak ada “makan siang gratis” dan menyarankan agar berhati-hati. Video deepfake ini telah tersebar luas di platform seperti YouTube, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Lebih lanjut, Saylor mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan tidak tergiur dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Kejadian ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi di dunia crypto.
Baca jauga: Terungkap! Jumlah Penjual yang Menerima Bitcoin Melonjak Tajam Menjadi 174% di 2023!
Mengutip laporan Crypto News pada 8 Januari 2024, Bitcoin tengah diperdagangkan pada $43.638 dan titik pivot ditetapkan pada $44.766, dengan level resistensi yang meningkat di $45.937, $48.174, dan $50.797.
Angka-angka tersebut menunjukkan potensi plafon yang mungkin akan sulit dilampaui oleh Bitcoin dalam jangka pendek. Sebaliknya, level support terdekat ditemukan di $41,952, diikuti oleh $40,056 dan $38,001, memberikan bantalan penting yang dapat mencegah penurunan lebih lanjut.
Lebih lanjut, indikator teknikal memberikan gambaran yang berbeda. Relative Strength Index (RSI) berada di level 54, mengindikasikan sentimen yang sedikit bullish namun tanpa keyakinan yang kuat. Selain itu, harga Bitcoin yang berada di atas Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di $41,350 secara halus mengisyaratkan tren bullish jangka pendek.
Pola grafik menunjukkan garis tren naik, mendukung tren beli di BTC. Namun, kehadiran serangkaian lilin Doji menunjukkan bias netral, mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin akan tetap terkonsolidasi dalam waktu dekat. Pola keragu-raguan ini menunjukkan bahwa para trader sedang menimbang-nimbang pilihan mereka, yang mengarah ke periode stagnasi.
Kesimpulannya, tren Bitcoin saat ini dapat dianggap sebagai bearish dengan hati-hati, terutama jika jatuh di bawah angka $44.200. Ambang batas ini akan sangat penting dalam menentukan apakah Bitcoin dapat mempertahankan pijakannya atau akan menyerah pada tekanan ke bawah.
Seperti biasa, volatilitas pasar mata uang crypto mengharuskan para investor untuk tetap waspada, terutama dalam menghadapi sinyal teknikal yang saling bertentangan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: