Kabar terbaru dari industri teknologi mengungkapkan sinergi antara raksasa teknologi Samsung dan Google, yang berkolaborasi dengan Qualcomm dalam pengembangan headset XR (Extended Reality).
Dengan kekuatan chipset Qualcomm Snapdragon XR2+ Gen 2 yang terbaru, inisiatif ini menjanjikan kemajuan signifikan dalam teknologi XR, sekaligus membuka peluang persaingan di pasar yang sebelumnya didominasi oleh Apple dan Meta.
Kemitraan antara Samsung dan Google dengan Qualcomm telah diumumkan, menandai langkah penting yang berpotensi meredefinisi industri XR. Chipset Snapdragon XR2+ Gen 2 yang baru saja diperkenalkan ini adalah pengembangan dari versi sebelumnya, Snapdragon XR2 Gen 2, yang diluncurkan pada tahun 2023.
Chipset ini menawarkan peningkatan signifikan dalam hal performa grafis, kecerdasan buatan, dan kemampuan kamera. Kedua perusahaan menyambut baik kolaborasi ini. Shahram Izadi, wakil presiden AR di Google, menyatakan kegembiraannya atas potensi yang akan dibawa oleh ekosistem Android dengan adanya Snapdragon XR2+ Gen 2.
Baca juga: Apakah ‘Samsung Glasses’ Jadi Kompetitor yang Ditunggu-tunggu dari Apple Vision Pro?
Di sisi lain, Inkang Song dari Samsung juga menyampaikan optimisme terhadap kerja sama ini dalam menciptakan pengalaman XR yang lebih baik bagi pengguna Galaxy.
Dengan kehadiran chipset Qualcomm yang inovatif, Google dan Samsung kini berada dalam posisi untuk meningkatkan persaingan dengan Apple dan Meta di pasar headset VR dan AR.
Apple telah meluncurkan Apple Vision Pro pada Juni 2023, yang meskipun mendapat sorotan, diperkirakan hanya akan mengirimkan kurang dari 200.000 unit pada tahun tersebut. Meta, di sisi lain, telah mendominasi pasar dengan pangsa pasar sebesar 55% pada kuartal ketiga tahun 2023, berkat headset Quest 3 mereka.
Menurut laporan dari IDC, tahun 2024 diharapkan akan menjadi tahun yang signifikan bagi pemulihan pengiriman headset AR/VR, dengan produk baru dari Meta dan Apple sebagai pemimpin. Namun, tahun 2023 dianggap sebagai tahun yang menantang bagi industri ini, dengan tekanan ekonomi global dan penurunan pengeluaran di segmen komersial yang berdampak pada pertumbuhan.
Secara keseluruhan, aliansi antara Samsung, Google, dan Qualcomm membuka era baru dalam persaingan teknologi XR. Dengan kehadiran Snapdragon XR2+ Gen 2, diharapkan pengalaman pengguna akan menjadi lebih mendalam dan maju.
Meskipun saham Qualcomm sempat mengalami penurunan sebesar 0,7% menjadi $136,56 per saham, performa tahunannya tetap menunjukkan tren positif dengan kenaikan lebih dari 22%. Sekarang, semua mata tertuju pada bagaimana kerja sama ini akan mempengaruhi dinamika pasar XR di masa yang akan datang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: