Mantan CEO IcomTech, Marco Ochoa, baru-baru ini dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas kejahatan wire fraud.
Pengadilan Distrik Selatan New York mengungkapkan bahwa Ochoa terlibat dalam skema Ponzi berbasis crypto yang merugikan banyak investor crypto. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus penipuan di industri crypto yang terungkap oleh otoritas Amerika Serikat.
IcomTech, yang pernah menjadi nama besar di dunia penambangan Bitcoin, kini hanya tinggal kenangan pahit bagi para investornya. Di bawah kepemimpinan Marco Ochoa dari tahun 2018 hingga 2019, perusahaan ini menjanjikan keuntungan harian kepada para investor.
Namun, janji manis tersebut berakhir dengan kebangkrutan perusahaan sekitar tiga tahun yang lalu, meninggalkan banyak korban dalam keadaan tidak bisa menarik dana investasi mereka. Ochoa dan eksekutif IcomTech lainnya didakwa pada November 2022, setelah otoritas berhasil mengungkap skema Ponzi yang mereka jalankan.
Baca Juga: Terkuak Alasan Dibalik Penurunan Harga Bitcoin yang Mengejutkan
Skema ini tidak hanya merugikan investor crypto dari segi finansial, tetapi juga menimbulkan keraguan terhadap industri crypto yang sedang berkembang.
Sebagai CEO, Ochoa memainkan peran kunci dalam mengembangkan IcomTech menjadi skema Ponzi berskala besar. Dia mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk melakukan wire fraud pada September lalu.
Hakim Jennifer Rochon memerintahkan Ochoa untuk menyerahkan diri pada 19 Maret dan memulai masa hukumannya, serta memerintahkan dia untuk menyerahkan $914.000 sebagai bagian dari hukuman. David Carmona, pendiri IcomTech, juga mengaku bersalah atas tuduhan serupa pada Desember 2023.
Sementara itu, empat eksekutif lainnya yang terlibat dalam kasus ini telah mengajukan pembelaan bersalah dan tidak bersalah. Namun, Ochoa menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman, menandai babak baru dalam penegakan hukum terhadap kejahatan crypto.
Kasus IcomTech menjadi salah satu dari banyak kasus penipuan crypto yang berhasil diungkap oleh otoritas AS dalam 12 bulan terakhir. Kasus ini menambah daftar panjang tokoh crypto yang harus menghadapi persidangan.
Pada November 2023, mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas tujuh tuduhan kejahatan dan dijadwalkan untuk dihukum pada Maret. Changpeng Zhao, mantan CEO Binance, juga mengaku bersalah atas satu tuduhan kejahatan sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Marco Ochoa menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang terlibat dalam praktik ilegal di industri crypto. Kasus ini juga menunjukkan komitmen otoritas untuk membersihkan industri dari skema penipuan dan melindungi investor.
Dengan terus bertambahnya kasus serupa, komunitas crypto diharapkan menjadi lebih waspada dan mendukung transparansi serta regulasi yang lebih ketat.
Baca Juga: Jim Cramer Ramal Pasar Akan Alami Koreksi, Bagaimana Nasib Crypto?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.