Di tengah berita pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda banyak perusahaan, Google justru mengumumkan langkah besar dengan rencana investasi $1 miliar untuk pembangunan pusat data baru di Inggris.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan, apa yang sebenarnya sedang dilakukan raksasa teknologi ini? Apakah ini sinyal perubahan strategi atau hanya sekedar ekspansi bisnis?
Google tidak main-main dengan ekspansinya di Inggris. Pusat data baru yang akan dibangun di dekat London ini akan mendukung layanan utama seperti Google Cloud, Search, Maps, dan YouTube. Dengan luas area mencapai 33 hektar, pusat data ini diharapkan akan membuka banyak lapangan pekerjaan, baik untuk pekerja konstruksi maupun karyawan tetap.
Baca Juga: Inovasi Baru! Google Assistant Segera Hadir dengan Layanan Chat AI Bard!
Perusahaan ini juga berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan. Pusat data yang direncanakan akan beroperasi sepenuhnya bebas karbon pada akhir dekade ini. Google menargetkan untuk menjalankan semua pusat data dan kampusnya dengan energi bebas karbon setiap jam, setiap hari pada tahun 2030.
Di sisi lain, Google telah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya di awal tahun 2024. CEO Google, Sundar Pichai, menyatakan bahwa PHK ini diperlukan untuk menciptakan ‘kapasitas’ bagi perusahaan dalam berinvestasi pada teknologi prioritas, seperti artificial intelligence .
Pada tahun 2023, lebih dari 12.000 karyawan Google terkena dampak PHK, sesuai dengan komitmen perusahaan untuk mengurangi 6% tenaga kerjanya secara global. Meskipun demikian, Pichai menegaskan bahwa jumlah PHK di tahun 2024 diharapkan akan lebih sedikit.
Langkah ini menunjukkan adanya upaya Google untuk menyeimbangkan antara efisiensi operasional dan investasi strategis dalam teknologi yang dianggap akan membawa pertumbuhan di masa depan.
Google tampaknya sedang berusaha keras untuk tidak tertinggal dari pesaing utamanya di bidang AI, yaitu Microsoft. Meskipun performa Google cukup baik pada tahun 2023, Microsoft berhasil mengungguli Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia di awal tahun 2024.
Keberhasilan ini sebagian besar berkat produk-produk AI yang dikembangkan bersama OpenAI, pembuat ChatGPT. Analisis dari berbagai pihak menunjukkan bahwa Google mungkin terlalu berhati-hati dalam meluncurkan produk AI generatifnya sendiri, khawatir akan menggerogoti bisnis inti mereka, yaitu Google Search.
Namun, dengan ekspansi yang ambisius ini, Google menunjukkan keseriusannya untuk mempercepat langkah dan merebut kembali posisi terdepan di industri AI.
Investasi besar-besaran Google di tengah gelombang PHK yang terjadi menandakan adanya pergeseran strategi yang mungkin akan mengubah peta persaingan di industri teknologi. Dengan fokus pada pengembangan pusat data baru dan AI, Google tampaknya siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.
Baca Juga: Google Rilis Node Blockchain Berbasis Cloud untuk Pengembangan Web3
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.