Bitcoin kembali menunjukkan tajinya di pasar mata uang crypto. Setelah sempat mengalami penurunan, Bitcoin berhasil menembus level $50.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga di masa mendatang dan peluncuran ETF Bitcoin di Amerika Serikat.
Bitcoin memulai tahun 2023 dengan cukup baik. Mata uang crypto terbesar di dunia ini telah naik sebesar 16,3% sejak awal tahun, dan pada hari Senin (13/2), Bitcoin menyentuh level tertinggi sejak 27 Desember 2021. Pada pukul 12:56 EST (1756 GMT), Bitcoin naik 4,96% pada hari itu di $49.899, setelah berfluktuasi di sekitar level $50.000.
Baca Juga: Satoshi (SATS): Unit Terkecil Bitcoin yang Tak Boleh Kamu Sepelekan, Sepenting Apa Sih?
Antoni Trenchev, salah satu pendiri platform pinjaman crypto Nexo, mengatakan bahwa $50.000 merupakan tonggak penting bagi Bitcoin. Menurutnya, setelah peluncuran ETF spot bulan lalu gagal mendorong Bitcoin melewati level psikologis ini, justru terjadi aksi jual yang menyebabkan penurunan hingga 20%.
Kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini sebagian besar didorong oleh peningkatan arus masuk ke ETF spot Bitcoin. Matteo Greco, analis riset di perusahaan investasi fintech Fineqia International, mengatakan bahwa ETF spot Bitcoin telah menarik minat investor crypto yang cukup besar. Hal ini terlihat dari arus masuk bersih sebesar $1,2 miliar selama seminggu terakhir, yang merupakan arus masuk mingguan tertinggi sejak peluncurannya.
Selain itu, sentimen positif terhadap Bitcoin juga didukung oleh kinerja pasar saham global yang positif. Indeks saham global menguat pada hari Senin, karena para pelaku pasar mencari petunjuk kapan Federal Reserve AS atau Fed akan mulai memangkas suku bunga. Analis dan ekspektasi pasar keuangan sama-sama menunjuk bulan Mei sebagai potensi awal pemotongan suku bunga tahun ini.
Para analis memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan terus bergerak naik dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti Bitcoin halving berikutnya yang diperkirakan terjadi pada bulan April, peluncuran ETF spot Ethereum, dan potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Namun, perlu dicatat bahwa pasar crypto masih rentan terhadap volatilitas yang tinggi. Oleh karena itu, investor harus tetap berhati-hati dan melakukan manajemen risiko yang baik sebelum berinvestasi di Bitcoin atau mata uang crypto lainnya.
Baca Juga: Bitcoin Siap Lampaui Kapitalisasi Pasar Meta, Mungkinkah?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.