Harga Bitcoin kembali menunjukkan tajinya dengan meroket ke level $50.000 pada 12 Februari 2023. Kenaikan ini menandai titik tertinggi baru dalam dua tahun terakhir, sejak Desember 2021.
Lonjakan harga Bitcoin didorong oleh beberapa faktor, termasuk antisipasi terhadap peristiwa halving Bitcoin pada bulan April mendatang dan peningkatan arus masuk dana ke exchange-traded fund (ETF) spot Bitcoin.
Halving Bitcoin adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali, di mana hadiah penambangan Bitcoin dipotong setengahnya. Hal ini menyebabkan pasokan Bitcoin menjadi lebih langka, yang berpotensi mendorong kenaikan harga. Peristiwa halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan April 2024, dan para analis memperkirakan bahwa hal ini dapat memicu kenaikan harga Bitcoin yang signifikan.
Baca Juga: Bitcoin Siap Lampaui Kapitalisasi Pasar Meta, Mungkinkah?
Selain peristiwa halving, faktor lain yang turut mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah peningkatan arus masuk dana ke ETF spot Bitcoin. ETF Bitcoin adalah produk investasi yang memungkinkan investor untuk memperdagangkan Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpannya secara langsung. Arus masuk dana ke ETF spot Bitcoin telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, yang menunjukkan meningkatnya minat investor crypto terhadap aset crypto ini.
Menurut laporan dari CoinShares, ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat mengalami arus masuk dana bersih sebesar $1,1 miliar pada minggu lalu. Hal ini membawa total arus masuk dana sejak peluncuran ETF spot Bitcoin pada 11 Januari 2023 menjadi $2,8 miliar. Arus masuk dana yang signifikan ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Bitcoin melalui ETF.
Kenaikan harga Bitcoin dan peningkatan arus masuk dana ke ETF spot Bitcoin telah membawa total aset yang dikelola oleh ETF Bitcoin menjadi $59 miliar. Ini adalah level tertinggi sejak awal tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap Bitcoin tetap kuat, meskipun pasar crypto sempat mengalami penurunan pada tahun 2022.
Selain faktor-faktor teknis seperti halving dan ETF spot Bitcoin, kenaikan harga Bitcoin juga didukung oleh membaiknya sentimen pasar. Indikator sentimen jangka panjang Bitcoin baru-baru ini mencapai level tertinggi sejak 2022, menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang optimis terhadap prospek Bitcoin.
Sentimen pasar yang membaik ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya adopsi Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan besar dan lembaga keuangan, serta semakin banyaknya negara yang mengakui Bitcoin sebagai aset legal. Hal ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset investasi yang sah, yang turut mendorong kenaikan harganya.
Kenaikan harga Bitcoin ke level $50.000 menandai babak baru dalam perjalanan aset crypto ini. Dengan semakin dekatnya peristiwa halving Bitcoin dan meningkatnya arus masuk dana ke ETF spot Bitcoin, Bitcoin tampaknya masih memiliki potensi untuk terus naik.
Namun, investor tetap harus berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi di Bitcoin, karena pasar crypto masih rentan terhadap volatilitas yang tinggi.
Baca Juga: Bitcoin Sentuh $50.000 untuk Pertama Kalinya Sejak Desember 2021!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.