Perusahaan peminjaman crypto yang sedang mengalami kebangkrutan, Genesis, telah mendapatkan izin dari hakim untuk menjual sahamnya di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). GBTC merupakan produk investasi yang melacak harga Bitcoin .
Keputusan ini memungkinkan Genesis untuk membayar sebagian utangnya kepada kreditor dengan menjual aset crypto senilai miliaran dolar.
Hakim Sean Lane dari Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York menyetujui mosi yang diajukan oleh Genesis pada hari Rabu, 2 Februari 2024. Mosi tersebut mengizinkan Genesis untuk menjual sekitar $1,3 miliar (Rp20,3 triliun) saham GBTC, serta sahamnya di Grayscale Ethereum Trust (ETHE) dan Grayscale Ethereum Classic Trust (ETCG), yang masing-masing bernilai lebih dari $200 juta (Rp3,1 triliun) dan $3 juta (Rp46,8 miliar).
Genesis memiliki total 35 juta saham GBTC, delapan juta saham ETHE, dan 300 ribu saham ETCG, menurut dokumen pengadilan yang diajukan pada awal Februari. Dengan harga saham GBTC sekitar $46 (Rp717.900) per saham pada saat berita ini diterbitkan, saham Genesis di Grayscale berjumlah sekitar $1,6 miliar (Rp24,9 triliun).
Baca Juga: Validator Blockchain: Peran Penting dalam Menjaga Keamanan dan Integritas Jaringan
Genesis dapat menjual saham tersebut atas kebijakannya sendiri, tanpa batas waktu. Hakim Lane juga menambahkan bahwa Genesis dapat menukar saham tersebut menjadi Bitcoin atau uang tunai, jika diinginkan.
Hakim Lane menolak permintaan dari Digital Currency Group (DCG), perusahaan induk Grayscale dan Genesis, untuk terlibat dalam proses penjualan saham tersebut. Hakim Lane mengatakan bahwa DCG tidak berada dalam posisi yang ideal untuk memberikan nasihat yang tidak terpengaruh oleh kepentingannya sendiri. Namun, ia juga tidak menyalahkan DCG karena berusaha melindungi kepentingannya sendiri.
Genesis, yang didirikan pada tahun 2013, merupakan salah satu perusahaan peminjaman crypto tertua dan terbesar di dunia. Perusahaan ini menawarkan layanan pinjaman, perdagangan, dan penyimpanan aset crypto untuk pelanggan institusional dan ritel. Namun, pada tahun 2023, Genesis mengalami kesulitan keuangan akibat penurunan pasar crypto dan tuntutan hukum dari regulator.
Pada bulan November 2023, Genesis mengajukan kebangkrutan Bab 11, yang memungkinkan perusahaan untuk terus beroperasi sambil merestrukturisasi utangnya. Genesis berutang sekitar $2,4 miliar (Rp37,4 triliun) kepada lebih dari 4.000 kreditor, termasuk DCG, yang merupakan kreditor terbesar dengan klaim sebesar $1,1 miliar (Rp17,1 triliun).
Penjualan saham GBTC oleh Genesis dapat berdampak pada pasar crypto, meskipun Coinbase berpendapat bahwa dampaknya akan netral. Namun, masih belum jelas bagaimana penjualan saham tersebut akan memengaruhi harga Bitcoin dan aset crypto lainnya.
Baca Juga: FixedFloat Diretas Peretas, Kehilangan $26 Juta Bitcoin dan Ether
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.