Kecerdasan buatan semakin canggih dan mampu melakukan berbagai tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Salah satu kemampuan AI yang terbaru adalah menulis smart contract.
Smart contract adalah kontrak digital yang berjalan di atas blockchain dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti transaksi keuangan, manajemen rantai pasokan, dan pemilihan suara.
Sebuah perusahaan keamanan blockchain bernama Salus Security baru-baru ini menguji kemampuan GPT-4, sebuah model bahasa besar dari OpenAI, dalam mendeteksi tujuh kerentanan keamanan umum dalam smart contract. Hasilnya, GPT-4 menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam mendeteksi kerentanan keamanan yang sebenarnya (true positive), dengan tingkat presisi lebih dari 80%.
Namun, GPT-4 memiliki masalah dalam menghasilkan false negative, yaitu kegagalan dalam mendeteksi kerentanan keamanan yang sebenarnya. Tingkat recall GPT-4 hanya 11%, yang berarti bahwa GPT-4 hanya dapat mendeteksi 11% dari kerentanan keamanan yang sebenarnya.
Baca Juga: Coinbase: Kuasai Pasar Crypto, Namun Tantangan Menanti, Akankah Bertahan?
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan deteksi kerentanan keamanan GPT-4 masih kurang, dengan akurasi tertinggi hanya 33%. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan untuk menggunakan alat audit khusus dan pengetahuan manusia yang ahli untuk mengaudit smart contract hingga sistem AI seperti GPT-4 dapat ditingkatkan kemampuannya.
Hasil penelitian Salus Security menunjukkan bahwa auditor smart contract masih memiliki pekerjaan yang aman, setidaknya untuk saat ini. AI belum dapat sepenuhnya menggantikan peran auditor smart contract manusia. Namun, auditor smart contract harus terus meningkatkan keterampilan mereka agar dapat mengikuti perkembangan teknologi AI.
Di masa depan, AI diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting dalam audit smart contract. Namun, AI tidak akan sepenuhnya menggantikan peran auditor smart contract manusia. Auditor smart contract manusia masih akan dibutuhkan untuk memberikan judgment dan insight yang tidak dapat diberikan oleh AI.
Baca Juga: Bursa Crypto yang Bangkrut Pindahkan $56 Juta, Diduga Hindari Aturan Anti Pencucian Uang!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.