Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menarik survei yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang penggunaan listrik oleh industri penambangan crypto. Penarikan ini menghambat upaya untuk memahami dampak sektor tersebut terhadap jaringan listrik dan harga energi di tengah aktivitas penambangan yang sedang marak.
Riot Platforms, salah satu penambangan Bitcoin terbesar di AS, dan kelompok industri Texas Blockchain Council, menggugat pemerintah untuk menghentikan permintaan data wajib setelah Survei Informasi Energi AS (EIA) bulan ini menilai penggunaan listrik penambangan crypto.
Baca Juga: Bitcoin Naik 23%, Tapi Pedagang Opsi Masih Ragu
Akibatnya, pejabat AS membatalkan survei darurat dan sedang merundingkan kesepakatan dengan penggugat penambangan Bitcoin untuk mengakhiri gugatan tersebut. Kritikus crypto mengatakan bahwa penghentian survei dapat menciptakan kerentanan baru pada jaringan listrik AS, dan salah satu kelompok lingkungan menyebut penentangan industri terhadap survei tersebut “tercela.”
Penambangan koin digital mencapai puncaknya pada 7 Februari dan diperkirakan akan mengonsumsi lebih dari 60 terawatt jam di AS tahun ini, atau hampir setara dengan konsumsi listrik tahunan Israel, menurut perhitungan Reuters dan perkiraan dari perusahaan yang memproduksi data tentang Bitcoin dan penggunaan listrik.
Permintaan daya penambangan Bitcoin diproyeksikan tumbuh lebih dari sepertiga secara global hingga tahun 2024, dengan AS menyumbang bagian terbesar, menurut perusahaan analitik energi Enverus.
Tidak jelas apakah EIA masih akan melanjutkan surveinya atau seperti apa garis waktu yang dibutuhkan untuk upaya tersebut. AS menyumbang 38 persen dari penambangan Bitcoin global pada Januari 2022, menurut data terbaru dari Universitas Cambridge.
Secara anekdot, pangsa itu sekarang kemungkinan mendekati 50 persen, perkiraan Alexander NeumĂĽller, seorang peneliti di Cambridge Centre for Alternative Finance. Persetujuan baru-baru ini atas dana yang diperdagangkan di bursa ETF Bitcoin spot telah mendorong harga, yang minggu ini melonjak hingga $60.000, mendorong lebih banyak aktivitas penambangan.
Penambangan crypto telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampaknya terhadap lingkungan dan jaringan listrik. Gugatan penambang crypto terhadap pemerintah AS ini menambah lapisan kompleksitas pada masalah ini dan dapat menghambat upaya untuk memahami dan mengatur industri yang sedang berkembang pesat ini.
Baca Juga: Aplikasi Pembayaran Bitcoin Strike Siap Meluncur di Afrika!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.