Para ahli industri mengungkapkan kekhawatiran bahwa halving Bitcoin yang akan datang dapat menyebabkan peningkatan sentralisasi dalam penambangan Bitcoin.
Kekhawatiran ini muncul karena pengurangan imbalan blok diperkirakan akan membuat peralatan penambangan lama menjadi tidak menguntungkan, yang akan mengkonsentrasikan kekuatan hashing di tangan beberapa penambang saja.
Tren menuju sentralisasi pool penambangan Bitcoin telah terlihat jelas selama beberapa tahun terakhir, namun halving diharapkan akan memperburuk masalah ini dan mempercepat tren tersebut.
Data historis menunjukkan bahwa dari tahun 2016 hingga 2021, dua pool penambangan teratas mengontrol sekitar 30-40% dari hash rate. Namun, kekuatan hashing telah menjadi jauh lebih terpusat belakangan ini. Pada 28 Februari, dua pool penambangan teratas, Foundry USA dan AntPool, mengontrol hampir 50% dari kekuatan hashing jaringan.
Baca Juga: Starknet dan KangaMoon: Masa Depan Crypto yang Menjanjikan
Jesper Johansen, pendiri dan CEO dari firma modal ventura Northstake, memprediksi peningkatan volatilitas untuk penambangan BTC, yang akan menyebabkan peningkatan sentralisasi.
Johansen menekankan bahwa dengan kontrol signifikan atas proses penambangan, entitas terpusat mungkin memiliki kekuatan yang tidak semestinya untuk menyensor transaksi dengan memilih untuk tidak mengonfirmasinya, yang bertentangan dengan etos desentralisasi dan resistensi sensor Bitcoin.
Di sisi lain, analis pasar memperingatkan bahwa investor crypto yang baru bergabung dalam reli Bitcoin mungkin sudah terlambat untuk pesta.
Meskipun pasar sering mempertahankan lintasan ke atas yang kuat selama berhari-hari dan berminggu-minggu, menjaga RSI di atas 70 untuk waktu yang lama, penting untuk diingat bahwa “objek yang bergerak tetap bergerak dengan kecepatan dan arah yang sama kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.”
Mengatasi masalah sentralisasi kekuatan hashing mungkin sulit, mengingat setiap usulan drastis untuk mengatasi masalah tersebut kemungkinan akan menghadapi perlawanan serius dari komunitas Bitcoin.
Solusi mungkin melibatkan modifikasi algoritma penambangan atau penyesuaian imbalan untuk mendukung desentralisasi. Namun, perubahan tersebut memerlukan konsensus komunitas yang luas, yang sulit, mengingat keengganan maksimalis Bitcoin terhadap perubahan protokol.
Baca Juga: Web3 Kehilangan Lebih dari $200 Juta Akibat Peretasan di Awal Tahun 2024, Apa yang Terjadi?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: