Setelah mengalami pasang surut yang luar biasa dalam kurun waktu 846 hari, Bitcoin kembali menorehkan sejarah dengan mencapai titik tertinggi baru dalam denominasi dolar AS. Pada tanggal 5 Maret 2024, sekitar pukul 15.00 UTC, harga Bitcoin melonjak hingga menyentuh $69.324. Kenaikan harga ini menandai berakhirnya sebuah perjalanan yang penuh gejolak, dimulai dari titik tertinggi pada tahun 2021, diikuti oleh penurunan tajam, dan kini kembali bangkit pada tahun 2024. Simak analisa lengkapnya disini!
Pada tanggal 10 November 2021, Bitcoin mencapai titik tertinggi sebelumnya di $68.900. Namun, setelah itu, harga Bitcoin mengalami penurunan drastis hingga mencapai titik terendah di $15.460 pada tanggal 20 November 2022. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS (The Fed), kekhawatiran akan regulasi kripto yang lebih ketat, dan jatuhnya beberapa perusahaan kripto besar.
Namun, Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada pertengahan tahun 2023. Harga Bitcoin mulai bergerak naik secara bertahap, didukung oleh sentimen positif dari pasar dan persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC AS. Pada tanggal 23 Juni 2023, Bitcoin berhasil menembus level $30.709. Kenaikan harga terus berlanjut hingga mencapai $46.344 pada tanggal 11 Januari 2024 dan $50.951 pada tanggal 26 Februari 2024.
Baca Juga: BTC Anjlok 7% Setelah Lampaui ATH, Kenapa Market Crypto Merah Hari Ini (6/3/24)?
Pada tanggal 5 Maret 2024, Bitcoin akhirnya melampaui rekor tertinggi sebelumnya di $69.010 yang dicapai pada tanggal 10 November 2021. Kenaikan harga ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk persetujuan ETF Bitcoin spot oleh SEC AS, meningkatnya adopsi Bitcoin oleh institusi, dan meningkatnya minat investor ritel. Selain itu, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan kekhawatiran inflasi juga mendorong permintaan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Menurut Eric Demuth, salah satu pendiri dan CEO Bitpanda, Bitcoin saat ini diperdagangkan pada level $65.278, sedikit turun dari titik tertinggi harian di $69.324. Demuth optimis tentang prospek Bitcoin ke depannya, terutama menjelang peristiwa halving yang akan terjadi pada bulan April 2024. Halving adalah peristiwa di mana hadiah penambangan Bitcoin dipotong setengah, yang dapat berdampak positif pada harga Bitcoin.
Baca Juga: 3 Altcoin yang Kurang Dilirik Namun Berpotensi Bull Run Sebelum Halving 2024
Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan harga Bitcoin masih belum dapat dipastikan. Ketika Bitcoin terakhir kali menguji level resistensi $70.000, harganya akhirnya jatuh kembali. Namun, sentimen positif dari ETF Bitcoin dan peristiwa halving yang akan datang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Menurut Demuth, ada alasan untuk optimis tentang prospek Bitcoin di bulan April 2024.
Kesimpulan
Bitcoin telah melalui perjalanan yang luar biasa dalam 846 hari terakhir, dari titik tertinggi hingga titik terendah dan kembali lagi ke puncak. Dengan persetujuan ETF Bitcoin spot oleh SEC AS dan meningkatnya adopsi Bitcoin oleh institusi, prospek Bitcoin ke depannya terlihat cerah. Namun, investor harus tetap berhati-hati dan memantau perkembangan pasar dengan cermat, karena harga Bitcoin dapat berfluktuasi secara signifikan.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi