Dalam dunia digital saat ini, kecerdasan buatan telah menjadi alat yang kuat namun juga menimbulkan masalah baru. Salah satunya adalah penyebaran gambar AI palsu yang menggambarkan situasi yang tidak pernah terjadi, termasuk foto-foto Donald Trump bersama pendukung kulit hitam. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Penggunaan balasan otomatis yang dihasilkan oleh AI di media sosial semakin umum. Profesional menggunakan balasan AI karena terkadang mereka kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk dikatakan. MagicReply, sebuah ekstensi browser yang memungkinkan pembuatan balasan AI dengan satu klik, telah digunakan oleh CEO dan chief technology officers yang ingin memulai keberadaan mereka di Twitter dengan lebih mudah.
Balasan AI ini membantu akun baru untuk tumbuh dan membangun otoritas. Strategi ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang akan melihat balasan dibandingkan dengan postingan asli, sehingga meningkatkan kemungkinan profil pengguna akan dikunjungi lebih banyak orang. Ini menjadi kontroversial karena dianggap sebagai spam yang tidak autentik, namun pengembang membandingkan alat ini dengan alat bantu seperti pemeriksa ejaan dan Grammarly.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan (AI): Kunci Menuju Energi Fusi Nuklir yang Berkelanjutan!
Foto AI palsu Donald Trump bersama pendukung kulit hitam menyebar luas di media sosial, dibuat oleh pendukungnya tanpa bukti keterlibatan langsung dari kampanye Trump. Gambar-gambar ini dikritik karena menciptakan narasi palsu tentang dukungan komunitas kulit hitam terhadap Trump.
Satu foto dibuat oleh seorang pembawa acara radio konservatif dari Florida, yang mengklaim dirinya sebagai seorang pencerita, bukan seorang fotografer yang mendokumentasikan kebenaran. Gambar AI lainnya yang menunjukkan Trump berpose di beranda rumah dengan pria kulit hitam telah dibagikan luas, dengan klaim palsu bahwa Trump menghentikan iring-iringannya untuk berfoto. Ini menunjukkan betapa mudahnya media sosial digunakan untuk menyesatkan publik.
Baca Juga: ZillaVote: Aplikasi Pengawas Suara Pemilu Berbasis Blockchain
Gambar-gambar AI palsu ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan tentang keasliannya tetapi juga tentang dampaknya terhadap opini publik. Seorang sopir taksi di Atlanta awalnya percaya salah satu foto tersebut adalah nyata, yang memperkuat pandangannya bahwa Trump mendukung komunitas kulit hitam.
Co-founder Black Voters Matter menyatakan bahwa foto-foto AI palsu ini tampaknya merupakan bagian dari kebangkitan taktik disinformasi yang ditargetkan terhadap komunitas kulit hitam, mirip dengan yang terjadi pada pemilihan tahun 2020. Ini menunjukkan pentingnya literasi digital dalam masyarakat modern.
AI telah membuka kemungkinan baru dalam berkomunikasi dan menciptakan konten, tetapi juga membawa tantangan baru dalam membedakan antara yang asli dan yang palsu. Penting bagi masyarakat untuk menjadi lebih kritis dan waspada terhadap konten yang mereka konsumsi online.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: