Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali menjadi sorotan sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi mata uang fiat. Dengan dolar AS yang kuat melemahkan mata uang pasar berkembang tahun ini, fenomena ini tidak luput dari perhatian. Awal bulan ini, Cathie Wood, CEO manajer aset ARK Invest, menjadikan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap “kebijakan fiskal dan moneter yang buruk.” Simak berita lengkapnya disini!
Mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes, baru-baru ini membagikan wawasan yang menunjukkan potensi lonjakan harga Bitcoin karena kebijakan moneter global yang sedang berlangsung. Dalam posting blog terbarunya berjudul “Left Curve,” Hayes membahas implikasi strategi fiskal pada mata uang kripto, khususnya Bitcoin.
Menurut Hayes, peningkatan konsisten dalam pasokan uang fiat dapat terus mendukung pasar mata uang kripto. Ia mencatat bahwa pemerintah di seluruh dunia kemungkinan akan tetap melakukan aktivitas mencetak uang untuk mengelola utang nasional, situasi yang dapat mendepresiasi mata uang fiat dan memperkuat aset digital seperti Bitcoin.
Hayes tidak menetapkan target harga BTC baru yang spesifik, tetapi ia tetap optimis tentang perjalanannya menuju angka $1 juta. Ia mengakui tantangannya, tetapi menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi makro yang lebih luas yang sebelumnya telah memicu kenaikan Bitcoin dapat semakin meningkat.
Baca Juga: ETF Spot Bitcoin dan Ethereum Hong Kong Siap Meluncur pada Akhir April 2024!
Hayes berpendapat bahwa peningkatan konsisten dalam pasokan uang fiat dapat terus mendukung pasar mata uang kripto. Ia mencatat bahwa pemerintah di seluruh dunia kemungkinan akan tetap melakukan aktivitas mencetak uang untuk mengelola utang nasional, situasi yang dapat mendepresiasi mata uang fiat dan memperkuat aset digital seperti Bitcoin.
Hayes juga menyoroti pentingnya pemilihan presiden AS tahun 2024. Ia berpendapat bahwa tahun pemilihan ini akan menjadi pendorong yang lebih kuat untuk memperluas pasokan uang, karena popularitas politisi secara efektif bergantung padanya.
Ia menyimpulkan bahwa terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS, pencetakan uang akan semakin cepat. Pedagang kripto harus bersiap menghadapi devaluasi fiat dengan membeli saat harga turun, karena hal itu akan memicu ledakan pasar kripto yang merajalela.
Baca Juga: Peretas Bocorkan Kode Dompet Bitcoin Negara El Salvador, Apa Tujuannya?
Dengan dolar AS yang kuat melemahkan mata uang pasar berkembang tahun ini, fenomena ini tidak luput dari perhatian. Awal bulan ini, Cathie Wood, CEO manajer aset ARK Invest, menjadikan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap “kebijakan fiskal dan moneter yang buruk.”
Bitcoin semakin menjadi pusat perhatian sebagai penyelamat terhadap inflasi fiat. Dengan dolar AS yang kuat melemahkan mata uang pasar berkembang, semakin banyak pakar keuangan yang menyadari nilainya dalam lanskap ekonomi saat ini.
Kesimpulan
Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, percaya bahwa Bitcoin berada di jalur yang tepat untuk mencapai $1 juta. Ia berpendapat bahwa peningkatan konsisten dalam pasokan uang fiat, kebijakan moneter global, dan pemilihan presiden AS tahun 2024 semuanya mendukung kenaikan harga Bitcoin. Meskipun Hayes tidak memberikan target harga spesifik, ia menyarankan bahwa perjalanan dari $70.000 ke $1 juta untuk BTC/USD mungkin tidak sesulit kenaikannya dari nol.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi