Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, dan banyak investor crypto bertanya-tanya apakah penurunan ini akan berlanjut atau apakah sudah mendekati titik terendah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga tanda yang menunjukkan bahwa harga Bitcoin mungkin sudah mendekati titik terendah, serta prediksi dari Standard Chartered tentang potensi penurunan lebih lanjut hingga $50.000.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan harga Bitcoin adalah ketidakpastian seputar kebijakan moneter Federal Reserve AS. Namun, setelah rilis risalah pertemuan The Fed pada tanggal 1 Mei, beberapa analis percaya bahwa ketidakpastian ini akan berkurang.
Baca Juga: Galxe (GAL) Crypto: Mata Uang Digital Baru yang Mengejutkan Dunia Keuangan!
Risalah tersebut memberikan petunjuk tentang rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga dan mengurangi neracanya, yang dapat memberikan kejelasan bagi investor dan mengurangi tekanan jual pada Bitcoin.
Penambangan Bitcoin telah mengalami tekanan signifikan setelah peristiwa halving pada tanggal 20 April. Namun, terlepas dari tekanan ini, para penambang tetap bertahan dan terus menambang Bitcoin.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih percaya pada prospek jangka panjang Bitcoin dan tidak berniat untuk menjual aset mereka dengan harga rendah. Selain itu, permintaan untuk stablecoin di Tiongkok, khususnya USD Coin, menunjukkan bahwa investor ritel masih tertarik pada aset crypto meskipun ada penurunan harga.
Menurut Standard Chartered, harga Bitcoin berpotensi turun lebih lanjut hingga kisaran $50.000-$52.000. Bank investasi ini mengaitkan penurunan ini dengan kombinasi faktor-faktor spesifik crypto dan pengaruh makro.
Namun, Standard Chartered juga menyarankan untuk membeli Bitcoin jika mencapai kisaran $50.000-$52.000 atau jika data CPI AS pada tanggal 15 Mei menunjukkan hasil yang menguntungkan.
Standard Chartered memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat turun lebih lanjut hingga $50.000 karena beberapa alasan. Pertama, harga Bitcoin saat ini berada di bawah harga pembelian rata-rata ETF spot sekitar $58.000, yang dapat memicu likuidasi. Kedua, bank investasi ini melihat adanya kombinasi faktor-faktor spesifik crypto dan pengaruh makro yang mendorong penurunan harga Bitcoin.
Namun, Standard Chartered juga menyarankan untuk membeli Bitcoin jika mencapai kisaran $50.000-$52.000 atau jika data CPI AS pada tanggal 15 Mei menunjukkan hasil yang menguntungkan.
Harga Bitcoin telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, tetapi ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa penurunan ini mungkin sudah mendekati titik terendah. Rilis risalah pertemuan The Fed pada tanggal 1 Mei dapat mengurangi ketidakpastian seputar kebijakan moneter AS, sementara ketahanan penambang Bitcoin dan masuknya crypto di Tiongkok menunjukkan bahwa masih ada minat terhadap aset crypto.
Namun, Standard Chartered memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat turun lebih lanjut hingga $50.000 karena beberapa faktor, termasuk harga Bitcoin saat ini yang berada di bawah harga pembelian rata-rata ETF spot dan kombinasi faktor-faktor spesifik crypto dan pengaruh makro.
Baca Juga: 4 Meme Coin yang Siap Meledak di Mei 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.