Jakarta, Pintu News – Dalam sebuah kejadian yang mengejutkan namun misterius, mata uang kripto senilai $71 juta yang dicuri dari penipuan wallet poisoning baru-baru ini telah dikembalikan kepada korbannya.
Penyerang yang tidak dikenal tersebut mengembalikan $71 juta token Ethereum pada tanggal 12 Mei, setelah insiden phishing tingkat tinggi tersebut menarik perhatian beberapa perusahaan investigasi blockchain. Perusahaan keamanan on-chain Lookonchain mengungkap detailnya dalam sebuah postingan pada tanggal 13 Mei. Simak berita lengkapnya disini!
Pencurian ini bermula pada tanggal 3 Mei, ketika seorang investor mengirim Wrapped Bitcoin (WBTC) senilai $71 juta ke alamat dompet umpan, menjadi korban penipuan wallet poisoning. Penipu membuat alamat dompet dengan karakter alfanumerik yang mirip dan melakukan transaksi kecil ke akun korban.
Meskipun mengembalikan semua dana yang dicuri, transaksi on-chain yang mengarah ke peristiwa tersebut menunjukkan bahwa ini bukanlah niat awal pelaku. Setelah menerima dana curian, penyerang segera mengonversi 1.155 WBTC menjadi sekitar 23.000 ETH — sebuah langkah populer oleh hacker jahat yang dapat membantu mencuci dana curian melalui protokol privasi dan layanan pencampuran kripto seperti Tornado Cash.
Pada tanggal 8 Mei, penyerang mulai menyebarkan dana tersebut ke lebih dari 400 dompet kripto, yang akhirnya berakhir di lebih dari 150 dompet terpisah, sebelum mengembalikan aset tersebut. Pengembalian dana tersebut terjadi tak lama setelah perusahaan keamanan on-chain SlowMist menerbitkan analisis tentang potensi IP penyerang yang berbasis di Hong Kong, menunjukkan bahwa pencuri tersebut takut dengan potensi konsekuensinya.
Baca Juga: Korea Utara Raih Rekor Jumlah Pencurian Crypto Tertinggi di Tahun 2022 Menurut Laporan PBB
Pencurian $71 juta ini hanyalah sebagian kecil dari upaya phishing yang terkait dengan pencuri WBTC, menurut laporan insiden tanggal 10 Mei oleh SlowMist. Perusahaan tersebut merilis sebuah laporan tentang insiden ini 3 hari yang lalu, melacak beberapa IP penyerang yang mungkin berasal dari Hong Kong (penggunaan VPN belum dikesampingkan).
Setelah itu, penyerang membalas paus tersebut dan mengembalikan semua dana. Jumlah kripto yang dicuri dari peretasan dan penipuan turun menjadi $25,7 juta pada bulan April, menandai angka historis terendah sejak tahun 2021 ketika perusahaan intelijen on-chain CertiK mulai melacak data tersebut.
Baca Juga: Sarawak, Malaysia, Catat Rekor Kasus Pencurian Listrik Terkait Mining Kripto
Kasus pencurian WBTC ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam bertransaksi mata uang kripto. Penipu semakin canggih dalam melancarkan aksinya, sehingga pengguna harus selalu waspada dan memeriksa ulang setiap detail transaksi sebelum mengonfirmasinya.
Keberhasilan investigasi dalam kasus ini juga menunjukkan pentingnya peran perusahaan keamanan blockchain dan penegak hukum dalam melindungi ekosistem kripto dari aktivitas kriminal. Kerja sama antara berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terpercaya bagi pengguna mata uang kripto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi