Drama di Kongres: Senat AS Tolak Kebijakan SEC, House Sahkan RUU Blockchain

Updated
May 21, 2024
Gambar Drama di Kongres: Senat AS Tolak Kebijakan SEC, House Sahkan RUU Blockchain

Jakarta, Pintu News – Senat dan House of Representatives AS baru-baru ini mengambil langkah-langkah signifikan terkait regulasi crypto. Senat menolak kebijakan anti-crypto dari SEC, sementara House of Representatives menyetujui dua RUU pro-crypto. Namun, semua mata tertuju pada Presiden Joe Biden yang berjanji akan memveto kebijakan ini. Bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi masa depan industri crypto di Amerika Serikat?

Senat AS Tolak Kebijakan Anti-Crypto SEC

Senat AS baru-baru ini mengesahkan H.J. Res. 109 dengan suara 60-38, menolak Buletin Akuntansi Staf No. 121 dari SEC. Aturan ini mengharuskan bank menyimpan aset digital pelanggan dalam neraca mereka dan mempertahankan modal terhadap aset tersebut, yang dianggap menghambat inovasi oleh banyak anggota parlemen dan pemimpin industri.

Dukungan bipartisan menunjukkan bahwa kedua belah pihak di Kongres menentang aturan ini. Namun, Presiden Joe Biden berencana untuk memveto resolusi ini untuk “melindungi investor di pasar aset crypto dan menjaga stabilitas sistem keuangan yang lebih luas.” Tekanan dari berbagai pihak, termasuk Asosiasi Bankir Amerika, membuat situasi semakin rumit bagi Biden.

Baca Juga: Bitcoin Meroket di Atas $68.000, Solana Melonjak 7% Pimpin Reli Crypto!

House of Representatives Sahkan RUU Blockchain

Sementara itu, House of Representatives juga aktif dalam legislasi crypto dengan menyetujui Deploying American Blockchains Act of 2023. RUU ini, yang disetujui dengan margin 334-79, mengarahkan Sekretaris Perdagangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempromosikan daya saing AS dalam teknologi blockchain dan teknologi ledger terdistribusi lainnya.

RUU ini memberikan peran utama kepada Sekretaris Perdagangan sebagai penasihat presiden dalam hal blockchain, serta berbagai tanggung jawab termasuk pengembangan kebijakan, penelitian, dan promosi teknologi ini. RUU ini juga membentuk komite penasihat yang terdiri dari perwakilan pemerintah, industri, akademis, dan budaya untuk melaporkan kemajuan setiap tahun ke Kongres.

Tantangan dan Harapan di Balik Legislasi Crypto

RUU FIT21, yang diharapkan akan segera dipilih di House of Representatives, bertujuan untuk memperjelas peran regulator keuangan seperti CFTC dan SEC dalam mengatur aset digital. Dukungan dari berbagai kelompok advokasi crypto menekankan pentingnya kerangka regulasi yang pro-inovasi dan pro-konsumen.

Namun, masih belum jelas apakah mayoritas anggota parlemen akan mendukung RUU ini. Dengan mayoritas tipis di House, dukungan bipartisan sangat penting. Politik juga memainkan peran penting, terutama menjelang pemilu 2024, di mana beberapa anggota parlemen seperti Senator Elizabeth Warren menyoroti pendekatan mereka terhadap regulasi aset digital.

Paragraf Penutup

Keputusan Presiden Biden terkait veto dan sikap Kongres terhadap RUU crypto akan menentukan masa depan regulasi aset digital di Amerika Serikat. Apakah veto tersebut akan memperketat regulasi atau membuka jalan bagi inovasi, masih harus dilihat. Yang pasti, perdebatan mengenai regulasi crypto belum akan berakhir dalam waktu dekat, dan masa depan industri ini di AS masih penuh dengan ketidakpastian.

Baca Juga: BONK Crypto Menandakan Pemulihan yang Kuat, Ini yang Perlu Kamu Ketahui!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->