Jakarta, Pintu News – DMM Bitcoin, bursa crypto asal Jepang, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah diretas dan kehilangan lebih dari $300 juta dalam bentuk BTC.
Perusahaan investigasi crypto Chainalysis menyebut insiden ini sebagai “peretasan crypto terbesar ketujuh yang pernah ada.” DMM Bitcoin menyatakan akan mengganti Bitcoin yang dicuri dari pelanggan, meskipun situs web bursa tersebut tampaknya tidak dapat diakses pada Jumat malam.
Firma keamanan blockchain Beosin mengatakan bahwa dana yang dicuri telah didistribusikan ke 10 alamat sejauh ini dan kemungkinan dicuri dengan salah satu dari dua cara:
Chainalysis mencatat bahwa eksploitasi DMM Bitcoin adalah peretasan crypto terbesar sejak Desember 2022. Bitcoin diperdagangkan pada $67.493 pada saat penulisan. Aset crypto peringkat teratas berdasarkan kapitalisasi pasar turun hampir 1,5% dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Elon Musk dan Yann LeCun Berdebat di Twitter: Perbedaan Pandangan AI dan Serangan Pribadi
DMM Bitcoin telah berjanji untuk mengganti Bitcoin yang dicuri dari pelanggan. Namun, belum jelas bagaimana bursa tersebut akan melakukan ini, mengingat besarnya kerugian yang dialami. Insiden ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan bursa crypto dan kebutuhan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi aset digital pelanggan.
Peretasan DMM Bitcoin merupakan pengingat penting tentang pentingnya keamanan siber di dunia crypto. Investor crypto harus memilih bursa yang memiliki reputasi baik dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi aset mereka.
Baca Juga: 5 Altcoin Terbaik untuk Ditambahkan ke Watchlist di Juni 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.