Jakarta, Pintu News – Teknologi kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk mentransformasi berbagai industri, termasuk sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor tertua dan paling krusial di dunia.
Studi baru menunjukkan bahwa “edge AI” dapat mentransformasi praktik pertanian, meningkatkan hasil produktivitas, dan mencapai tujuan keberlanjutan dalam rantai makanan global. Simak berita lengkapnya disini!
Edge AI adalah teknologi di mana algoritma AI diprogram langsung pada perangkat lokal “di tepi” jaringan daripada di pusat data terpusat. Teknologi ini memungkinkan aplikasi AI untuk berjalan pada sensor Internet of Things (IoT) yang didistribusikan di seluruh fasilitas pertanian atau di lapangan.
Manfaat dari edge AI termasuk pengiriman data secara real-time, pengambilan keputusan yang lebih cepat, keandalan jaringan yang lebih baik, privasi yang lebih terjamin, dan efisiensi energi yang lebih tinggi.
Menurut studi yang diterbitkan di Nature Sustainability, penerapan edge AI dalam pertanian dapat memfasilitasi dispensi irigasi dan agrochemicals dalam jumlah optimal pada tanaman individu atau area spesifik.
Hal ini dapat membantu strategi keberlanjutan dengan mengurangi penggunaan air, pupuk, dan agrochemicals.
Studi ini juga menyoroti potensi peningkatan dalam pengendalian hama, manajemen nutrisi, dan pemuliaan tanaman. Salah satu contoh yang dikutip oleh para peneliti adalah kamera computer vision berkecepatan tinggi yang dapat dengan cepat mengkategorikan jenis tanaman untuk mempercepat pengembangan varietas tanaman yang tahan cuaca.
Meskipun potensinya besar, studi ini mengakui bahwa sistem saat ini mungkin belum mampu mendukung penerapan edge AI yang memerlukan pengumpulan data berkualitas tinggi, algoritma yang kuat, dan perangkat keras yang dirancang khusus.
Kebutuhan energi AI juga menjadi kendala. Edge computing membutuhkan model AI dan algoritma yang tajam serta sangat bergantung pada dukungan perangkat keras dan infrastruktur.
Baca Juga: Keren, Hyundai Luncurkan Robot Pengantar Kopi dan Asisten Parkir di Seoul!
Studi ini juga mencatat implikasi sosial dari penggunaan edge AI dalam pertanian. Meskipun teknologi ini memiliki potensi untuk meningkatkan produksi pangan global dan mengurangi pemborosan sumber daya, ada kekhawatiran tentang meningkatnya kesenjangan digital antara wilayah maju dan berkembang di dunia.
Para penulis studi menyerukan kebijakan untuk memastikan akses yang adil terhadap teknologi ini dan menekankan pentingnya melibatkan petani dalam proses desain dan implementasi.
Dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi sumber daya pangan dalam cara yang ramah lingkungan, edge AI dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk tantangan produksi pangan dunia yang semakin meningkat.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pembuat kebijakan, peneliti, dan pelaku industri untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: