Perusahaan Kamboja Terima $150.000 dalam Crypto dari Hacker Korea Utara, Untuk Apa?

Updated
July 17, 2024
Gambar Perusahaan Kamboja Terima $150.000 dalam Crypto dari Hacker Korea Utara, Untuk Apa?

Jakarta, Pintu News – Sebuah perusahaan pertukaran mata uang dan pembayaran di Kamboja, Huione Pay, dilaporkan menerima lebih dari $150.000 dalam bentuk crypto dari dompet yang terkait dengan peretas Korea Utara, Lazarus.

Menurut laporan dari Reuters, dana tersebut diterima antara Juni tahun lalu hingga Februari tahun ini. Kejadian ini menyoroti meningkatnya keterlibatan kelompok peretas internasional dalam transaksi crypto yang mencurigakan. Simak berita lengkapnya disini!

Latar Belakang dan Temuan

Huione Pay, perusahaan yang berbasis di Phnom Penh, menerima dana tersebut tanpa menyadari bahwa dana tersebut berasal dari hasil peretasan.

Lazarus, kelompok peretas terkenal yang diduga berada di balik serangan tersebut, diketahui telah mencuri crypto dari tiga perusahaan crypto pada Juni dan Juli tahun lalu. Data blockchain yang dianalisis menunjukkan aliran dana dari dompet peretas ke Huione Pay.

korea utara crypto
Sumber: CNN

Dalam pernyataannya, Huione Pay menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah menerima dana secara tidak langsung dari hasil peretasan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan dapat memastikan integritas dana yang mereka terima dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dalam transaksi crypto.

Baca Juga: ETF Ethereum: Peluncuran Ditunggu-tunggu, Debut Diperkirakan 23 Juli 2024!

Tanggapan Otoritas dan Implikasi

Bank Nasional Kamboja menyatakan bahwa Huione Pay tidak diizinkan untuk menangani atau memperdagangkan crypto dan siap untuk mengambil tindakan korektif terhadap platform tersebut jika diperlukan. Tindakan ini menunjukkan sikap tegas otoritas Kamboja dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan transaksi crypto ilegal.

Huione Pay adalah perusahaan pembayaran yang terkait dengan keluarga penguasa Kamboja. Selain itu, grup ini juga mencakup Huione Guarantee, sebuah marketplace yang menurut firma pelacakan crypto Elliptic, menampung pedagang yang pelanggan mereka termasuk artis scam seperti mereka yang mengembangkan skema yang disebut “pig-butchering”.

Baca Juga: Bitcoin Meroket ke $65.000, Mengapa Crypto Naik Hari Ini (17/7/24)

Dampak dan Langkah Selanjutnya

Kasus ini menyoroti risiko yang terkait dengan transaksi crypto dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dalam industri ini. Dengan semakin banyaknya kasus peretasan dan transaksi ilegal yang melibatkan crypto, perusahaan dan otoritas perlu bekerja sama untuk memastikan integritas dan keamanan sistem keuangan.

Bagi Huione Pay, kejadian ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya melakukan due diligence yang ketat dalam menerima dana. Mereka perlu meningkatkan mekanisme pengawasan dan pelacakan dana untuk menghindari keterlibatan dalam aktivitas ilegal.

Kesimpulan

Keterlibatan peretas Korea Utara dalam transaksi crypto internasional menunjukkan betapa pentingnya pengawasan yang ketat dan kerjasama internasional dalam menangani kejahatan siber. Kasus Huione Pay menjadi contoh bagaimana perusahaan dapat terlibat dalam transaksi ilegal tanpa disadari dan pentingnya tindakan pencegahan yang lebih ketat dalam industri crypto.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->