Jakarta, Pintu News – Pernah dengar tentang Bored Ape Yacht Club (BAYC)? Komunitas NFT yang satu ini sedang naik daun dan menjadi salah satu yang paling populer di dunia. Nggak heran, NFT monkey yang mereka tawarkan punya harga yang fantastis! Penasaran seberapa mahal monyet-monyet NFT ini? Yuk, simak 6 NFT monkey termahal yang pernah dijual:
NFT monkey termahal yang pernah dijual adalah Bored Ape #8817. NFT ini terjual seharga $3.408.000 yang setara dengan Rp55 miliar (kurs $1 = Rp16.150) di platform Metaverse Sotheby’s.
Dikutip dari Storm Gain, dalam sebuah wawancara dengan Hyper Beast, seorang investor NFT yang membeli Bored Ape Yacht Club 8817 “Rhincodon” menjelaskan alasan di balik investasinya yang besar.
Dia telah mencari kera emas selama beberapa minggu sebelumnya karena jumlahnya sangat terbatas dan biasanya dijual dengan harga 1.000 ETH atau lebih. Kera ini unik karena memiliki bulu emas yang dimiliki oleh kurang dari 1% kera Bored Ape, dan merupakan satu dari 46 kera dengan bulu emas solid.
Selain itu, kera ini memiliki atribut langka lainnya seperti topi berwarna-warni, anting, benda pesta di mulutnya, turtleneck hitam, dan ekspresi hampir kesal. Dengan kombinasi atribut ini, Bored Ape #8817 memiliki skor kelangkaan 297,37 dan peringkat #17, menjadikannya NFT kera termahal yang pernah terjual.
Di posisi kedua, ada “The Captain” Bored Ape #3749 yang terjual seharga $2.907.016 yang mana setara dengan Rp46,9 miliar (kurs $1 = Rp16.150). Monyet ini memiliki bulu emas, topi kapten laut yang ikonik, mata laser merah, dan ekspresi senyum kecil. Keunikannya membuatnya menjadi salah satu NFT monyet yang paling dicari oleh kolektor.
Baca Juga: 5 NFT Anime Projects Terpopuler di 2024
Bored Ape #232 terjual seharga $2.811.791 yang setara dengan Rp45,4 miliar (kurs $1 = Rp16.150) dan menjadi NFT monyet termahal yang pernah dijual dalam mata uang Ethereum. Monyet ini memiliki kombinasi atribut yang unik, seperti topi putih pelaut, bulu emas, dengan baju berwarna merah dan kerah hitam, dengan wajah yang agak sedih.
Bored Ape #8585 terjual seharga $2.702.462 yang setara dengan Rp43,6 miliar (kurs $1 = Rp16.150) di pasar NFT. Monyet ini memiliki bulu kulit yang unik, ekspresi telanjang, latar belakang teal, dan mahkota di kepala. Kombinasi atribut ini membuatnya menjadi salah satu dari tiga Bored Ape dengan sifat unik.
Baca Juga: TofuNFT: NFT Marketplace Generasi Berikutnya yang Wajib Kamu Coba!
Bored Ape #2087 terjual seharga $2.307.638 yang setara dengan Rp37,2 miliar (kurs $1 = Rp16.150). Monyet ini memiliki bulu halus berwarna pelangi, mata yang marah, latar belakang ungu, dan rokok di mulutnya. Keunikannya membuatnya menjadi salah satu Bored Ape yang paling dicari oleh kolektor.
Bored Ape #7090 terjual seharga $2.272.620 yang setara dengan Rp36,7 miliar (kurs $1 = Rp16.150). Monyet ini memiliki bulu emas yang langka, pakaian dinas, gigi pelangi, dan kacamata hitam berbentuk mata. Kombinasi atribut ini membuatnya menjadi salah satu dari 46 Bored Ape dengan bulu emas.
NFT monkey menjadi populer karena keunikannya dan kelangkaannya. Setiap monyet memiliki atribut yang berbeda, sehingga tidak ada dua monyet yang sama. Kelangkaan ini membuat NFT monyet menjadi aset yang berharga dan diminati oleh kolektor.
Selain itu, NFT monyet juga dapat digunakan sebagai investasi. Harga NFT monyet terus meningkat, sehingga banyak orang yang membelinya dengan harapan harganya akan naik di masa depan.
Kesimpulan
NFT monyet Bored Ape Yacht Club menjadi salah satu NFT yang paling populer dan mahal di dunia. Keunikan, kelangkaan, dan potensi investasinya membuat NFT monyet menjadi aset yang menarik bagi banyak orang.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi