Kontroversi di Compound Finance: Dugaan Serangan Tata Kelola oleh DAO!

Updated
July 29, 2024
Gambar Kontroversi di Compound Finance: Dugaan Serangan Tata Kelola oleh DAO!

Jakarta, Pintu News – Compound Finance, sebuah protokol peminjaman dan peminjaman terdesentralisasi, sedang mengalami perselisihan komunitas yang bergejolak terkait tata kelola. Hal ini terlihat dari forum komunitas dan serangkaian proposal terbaru.

Proposal nomor 289, yang disetujui pada 28 Juli, memicu tuduhan di media sosial bahwa telah terjadi serangan tata kelola yang dilakukan oleh blok pemungutan suara yang disebut “Golden Boys”. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Serangan Tata Kelola?

Pada 6 Mei 2024, Tata Kelola Compound menolak proposal 247 karena gagal mencapai kuorum. Proposal ini, yang diberi nama “Treasury to Invest 5% of COMP holdings into goldCOMP Vault”, akhirnya dibatalkan.

Tujuan dari proposal ini, menurut salah satu pendukungnya, adalah untuk membentuk token COMP yang dibungkus bernama “GoldCOMP” yang akan disimpan dalam perbendaharaan terpisah yang dioperasikan oleh Golden Boys dan didanai oleh COMP.

Anggota Golden Boys, Humpy, menjelaskan bahwa ketika pengguna menempatkan COMP ke dalam brankas goldCOMP, deposan menerima goldCOMP, token semi-cair yang mewakili deposit awal mereka.

Token goldCOMP ini dapat ditempatkan dalam pool Balancer 99/1, menciptakan aliran pendapatan pasif bagi pemegang COMP yang berencana untuk menyimpan COMP dalam jangka panjang.

Baca Juga: Raksasa Venture Capital Kuasai 11% COMP, Apakah Compound Finance Terancam?

Proposal yang diperbarui dari blok ini, nomor 279, gagal dalam pemungutan suara pada 19 Juli. Proposal ini mengajukan “investasi satu tahun sebesar 92.000 COMP” untuk dikirim ke Dana Perbendaharaan goldCOMP.

Proposal 289 dan 290

Pada 28 Juli, proposal selanjutnya dari Golden Boys, nomor 289, disetujui dengan 682.191 suara setuju dan 633.636 suara menolak. Proposal baru ini meningkatkan jumlah COMP yang diminta untuk mendanai perbendaharaan goldCOMP dari 92.000 menjadi 499.000.

Sebagai respons terhadap persetujuan proposal 289, muncul proposal 290, “Precautionary Transfer of Timelock Admin”, yang mengusulkan pengiriman Timelock Admin Tata Kelola Compound ke “CommunityMultiSig”.

Transfer Timelock Admin ini berpotensi menghambat upaya di masa depan untuk meloloskan proposal serupa dengan yang diajukan oleh Golden Boys. Namun, hal ini mungkin sudah terlambat mengingat proposal 289 sudah disetujui.

Retik Finance: Investasi Crypto Terbaik Musim Panas 2024 yang Wajib Kamu Tahu!

Reaksi Komunitas dan Potensi Dampak

Di forum Tata Kelola Compound, blok Wintermute menyatakan kekhawatiran bahwa proposal Golden Boys akan memberikan kelompok tersebut kendali penuh atas dana yang ditransfer.

Michael Lewellen dari blok OpenZeppelin, dengan nama pengguna “cylon”, bahkan menyatakan bahwa proposal Golden Boys bisa dianggap sebagai serangan tata kelola.

Meskipun ada upaya untuk mengalihkan Timelock Admin, 499.000 COMP yang diminta – senilai sekitar $24,1 juta pada saat artikel ini diterbitkan – kemungkinan besar masih akan berpindah ke dana perbendaharaan goldCOMP pada atau sekitar 30 Juli sesuai dengan ketentuan persetujuan proposal 289.

Kesimpulan

Kontroversi ini menyoroti tantangan dalam tata kelola terdesentralisasi dan risiko yang terkait dengan pengelolaan dana komunitas. Penting bagi komunitas Compound untuk tetap waspada dan memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan kepentingan bersama.

Langkah-langkah pencegahan seperti proposal 290 menunjukkan upaya untuk menjaga integritas tata kelola dan melindungi aset komunitas dari potensi penyalahgunaan.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->