Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Lainnya
Fitur
Trading
Edukasi
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Uptober yang dinanti oleh investor crypto sepertinya dalam waktu dekat ini belum dapat terwujud. Hal tersebut terlihat dari data makroekonomi yang belum menemukan faktor pendukung yang mampu mendorong pasar crypto ke arah yang positif. Apalagi dengan ditambahnya Bitcoin yang kembali menemui garis resistensi Moving Average (MA) 200 Minggu yang sebelumnya selama 8 pekan berturut-turut berada di bawah garis tersebut. Lantas apa saja faktor makroekonomi yang membuat pasar crypto lebih bearish? Simak Analisis di bawah ini.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Tingkat Pengangguran
Melihat data tingkat pengangguran saat ini berada di 3,787% yang menandai level tingkat pengangguran tertinggi sejak Februari 2022. Dalam grafik di bawah ini merupakan sebuah ilustrasi pada tren historis dari tingkat pengangguran, resesi ekonomi, dan indeks komposit S&P sejak tahun 1948.
Tingkat pengangguran sendiri memiliki fungsi untuk dua hal yakni, sebagai indikator lagging dan menunjukan pergerakan berlawanan dengan harga ekuitas. Dari grafik di bawah ini terlihat korelasinya dengan dua fungsi tingkat pengangguran yang terjadi pada tahun 1971, 1975, dan 1982, sesuai dengan pasar bearish sebelumnya. Bahkan yang terdekat yaitu selama tahap awal Covid, ekuitas dan pengangguran memiliki kesamaan hubungan meski sifatnya hanya sementara.
Tingkat Pengangguran U-6
Dalam tingkat pengangguran terdapat ukuran yang paling komprehensif. Biro Statistik Tenaga Kerja AS memperkenalkan seri U6 pada tahun 1994. Seri U6 tidak hanya mengukur sejumlah individu yang menganggur, namun dapat mencakup pengangguran yang secara marginal terikat pada angkatan kerja. Seri U6 saat ini berada di 7,0%, hanya turun sedikit dari bulan lalu sebesar 7,1%.
Non-Farm Payrolls
Saat ini tingkat pengangguran tetap stabil di 3,8%. Meski begitu, dari sisi lapangan pekerjaan justru menunjukkan adanya penambahan sebesar 336.000 pekerjaan di bulan September atau meningkat hampir dua kali lipat dari yang diantisipasi sebesar 170.000 pekerjaan baru. Pertumbuhan lapangan kerja terlihat pada industri rekreasi dan perhotelan, pemerintahan, perawatan kesehatan, bantuan sosial, layanan profesional dan ilmiah.
Dengan banyaknya perekrutan tenaga kerja di berbagai sektor menjadi ekspansi yang paling signifikan pada ketenagakerjaan AS dalam delapan bulan terakhir. Kuatnya kinerja pasar tenaga kerja memberikan potensi bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga lanjutan meskipun terdapat tanda-tanda perlambatan dalam pertumbuhan upah.
Rata-rata penciptaan lapangan kerja bersih bulanan untuk kuartal ketiga mencapai 266.000, sebuah peningkatan substansial dibandingkan kuartal kedua yang mencapai 201.000.
Lonjakan yang kuat dalam perekrutan menyebabkan peningkatan hampir dua kali lipat dalam penggajian non-pertanian untuk bulan September dibandingkan dengan proyeksi para ekonom. Selain itu, terdapat revisi naik pada angka pekerjaan untuk bulan Juli dan Agustus, dengan 236.000 dan 227.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan-bulan tersebut.
Data resmi telah mengindikasikan adanya pelemahan pertumbuhan lapangan kerja baru-baru ini, sementara the Fed tetap berupaya memerangi inflasi. Namun, pasar tenaga kerja sangat tangguh dan meningkatkan optimisme bahwa bank sentral dapat berhasil mengarahkan ekonomi AS menuju “soft landing” yang ditandai dengan pertumbuhan harga yang normal dan penghindaran resesi.
Non-Farm Private Payrolls
Gaji sektor swasta mengalami peningkatan 263.000 pekerjaan. Beberapa ekonom berpendapat, kenaikan gaji dipengaruhi oleh tantangan dalam memperhitungkan kembalinya pekerja dalam sektor pendidikan.
Departemen Keuangan Amerika Serikat (US Treasury)
Imbal hasil obligasi AS jangka panjang melonjak ke level tertinggi dalam 16 tahun terakhir sehingga mendorong penurunan indeks saham utama di Wall Street. Indikator tersebut yang diperkirakan oleh mayoritas ekonom bahwa the Fed mungkin sudah selesai dengan kenaikan suku bunga. Namun dari sisi investor tetap melakukan evaluasi kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya Jerome Powell telah mengakui kemungkinan “soft landing” tetapi tidak menganggapnya sebagai hasil yang paling mungkin. Powell menunjukkan bahwa ada faktor-faktor di luar kendali the Fed seperti, pemogokan pekerja otomatis dan ancaman penutupan pemerintah yang membayangi dan berpotensi berdampak pada ekonomi AS.
Producer Price Index (PPI) MoM
Data inflasi PPI AS terbaru untuk bulan September cukup mengejutkan. Tingkat utama naik 0,5% bulan ke bulan, melebihi konsensus 0,3%, sementara tingkat inti menunjukkan kenaikan bulanan 0,3%, melebihi ekspektasi 0,2%. Meskipun tidak selalu berkorelasi langsung dengan Consumer Price Index (CPI), angka-angka ini membuatnya lebih mungkin bahwa data CPI hari ini akan menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,4% dan 0,3% untuk inti yang lebih tinggi dari 0,1% atau 0,2% pada pembacaan bulanan yang akan selaras dengan inflasi tahun ke tahun yang kembali ke target 2%.
Menariknya, respons pasar terhadap angka PPI yang lebih tinggi dari perkiraan cukup lemah. Mayoritas investor mendukung perspektif bahwa penyimpangan kecil dalam jalur disinflasi dapat dipertahankan, terutama karena kenaikan suku bunga pasar yang membuat The Fed enggan mengejar kenaikan suku bunga lebih lanjut. Narasi tersebut mendapat dukungan dari berbagai pembicara Federal Reserve seperti Christopher Waller yang menyarankan agar FOMC dapat mengambil pendekatan yang hati-hati dan mengamati perkembangan sebelum melakukan penyesuaian suku bunga tambahan.
Sikap yang lebih dovish dari the Fed ini agak membayangi rilis notulen FOMC kemarin, yang mengindikasikan bahwa para anggota memandang inflasi “sangat tinggi”. Namun, notulen juga menyoroti bahwa “semua peserta setuju bahwa kebijakan harus tetap ketat untuk beberapa waktu,” yang menekankan prospek ekonomi yang sangat tidak pasti. Ekonom di AS menyatakan the Fed sudah menjadi lebih berhati-hati sebelum lonjakan imbal hasil Treasury sehingga memperkuat anggapan bahwa suku bunga mungkin telah mencapai puncaknya.
Klaim Pengangguran
Pekan lalu, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran secara historis tetap stabil pada level rendah. Hal ini menjadi indikator lain bahwa pasar tenaga kerja AS terus menunjukkan kekuatan meskipun ada kenaikan suku bunga. Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis mengungkapkan bahwa klaim pengangguran tetap pada 209.000 untuk minggu yang berakhir 7 Oktober.
Selain itu, rata-rata pergerakan empat minggu dari klaim yang memperhalus fluktuasi dari minggu ke minggu, turun 3.000 menjadi 206.250.
Klaim pengangguran berlanjut naik 1,7 juta pada minggu yang berakhir 30 September, naik sebesar 30.000 dari minggu sebelumnya.
Tingkat Inflasi
Di bulan September, inflasi AS melebihi ekspektasi yang meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed, sejalan dengan data mengenai kekuatan pasar tenaga kerja.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, indeks harga konsumen meningkat 3,7% dari tahun ke tahun, menyamai laju bulan sebelumnya namun berlawanan dengan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan adanya sedikit penurunan.
Secara bulanan, inflasi melambat dari 0,6% menjadi 0,4%, sebagian karena berkurangnya tekanan dari harga energi. Namun, inflasi “inti”, yang tidak termasuk harga energi dan makanan yang bergejolak, tetap konstan pada 0,3% bulan ke bulan. Inflasi inti juga mengalami sedikit penurunan dari 4,3% menjadi 4,1% pada basis tahun ke tahun.
Menyusul rilis data CPI, imbal hasil Treasury mengalami kenaikan meski masih berada di bawah level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun yang dikenal dengan sensitivitasnya terhadap ekspektasi suku bunga mengalami kenaikan 0,07 poin persentase menjadi 5,08% pada perdagangan siang hari di New York. Perlu dicatat bahwa harga obligasi turun ketika imbal hasil meningkat.
BTC berada di bawah garis resistensi MA 200 Minggu selama 8 minggu berturut-turut dan akhirnya pekan lalu BTC kembali menyentuh garis resistensi tersebut. Pada data makroekonomi baru-baru ini menunjukkan skenario yang lebih bearish untuk pasar crypto yang lebih luas dalam waktu dekat.
Support BTC saat ini berada di garis EMA 200 Minggu di harga US$25.700. Sedangkan level resistensi ada di US$27.000 dan US$27.400.
Sementara itu, ETH terus mengalami penurunan dan diperkirakan akan berkinerja lebih buruk dari BTC dalam waktu dekat. Baru-baru ini ETH menembus garis support 200 Minggu.
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-