Pada satu minggu terakhir, harga BTC bergerak di kisaran harga yang bervariasi, dari 40.000 dolar AS hingga 45.000 dolar AS. Ini berarti terdapat peningkatan harga sebesar 13% dari minggu sebelumnya, di mana harga BTC berfluktuasi antara 37.500 hingga 41.750 dolar AS. Pada grafik harian di bawah ini, terlihat resisten berada di garis EMA 200 hari, dengan harga BTC berkisar di antara 45.000 dan 47.000 dolar AS.
Sementara itu, pada grafik mingguan, BTC kembali memasuki area support (MA 20 dan 21 minggu). Meskipun belum terkonfirmasi, mengacu kepada pola historis, pergerakan ini menunjukkan waktu yang tepat untuk rally dan mendorong moving average bergerak ke arah bullish.
💡 Rally adalah istilah ketika harga aset kripto mengalami peningkatan yang signifikan, atau cukup tajam. Istilah ini juga digunakan di pasar saham, surat berharga dan indeks.
Pada grafik mingguan di bawah, dapat dilihat bahwa candle mingguan menembus EMA 55 dan 21 minggu, setelah 10 minggu tidak berhasil menembus EMA 55. Jika harga ditutup di atas EMA 21 minggu, ini menandakan untuk pertama kalinya sejak akhir November 2021 harga BTC berada di posisi ini. Secara historis, agar BTC dapat dipertimbangkan berada dalam bull run, harga BTC harus tetap berada di atas EMA 21 minggu. Hal ini merupakan tanda yang sangat signifikan dan menggembirakan.
Baca juga: Bull dan Bear Market: Definisi dan Cara Membedakannya
Jika diperhatikan, terdapat juga hidden bullish divergence yang terjadi pada grafik mingguan di bawah ini. Hidden bullish divergence terjadi ketika harga berada pada titik terendah yang lebih tinggi, namun osilator (RSI & MACD) menunjukkan titik terendah yang lebih rendah. Hidden RSI divergence adalah prediktor yang sangat kuat untuk memprediksi terjadinya kelanjutan atau pembalikan tren.
💡 Relative Strength Index (RSI) merupakan sebuah indikator untuk menandakan momentum harga. Angka 0-30 menandakan momentum oversold yang artinya sebuah aset sudah mencapai titik maksimal penurunan harga dan ia akan mengalami pembalikan tren. Sebaliknya, angka 70-100 menandakan momentum overbought yang artinya harga aset sudah mencapai titik maksimal kenaikan harga dan akan mengalami koreksi sebagai tren pembalikannya.
Sementara itu ETH, pada grafik mingguan menunjukkan support kuat di EMA 55 minggu, dan per tanggal 26 Maret berada di tepi EMA 21 minggu. Dapat dilihat pada grafik di bawah, RSI menembus angka 52. Hal serupa terjadi pada Juli 2021, yang disusul dengan momentum kenaikan harga yang kuat selama 7 minggu ke depannya, dengan kenaikan harga yang sempat menyentuh 135%.
💡 ETH menembus kisaran harga 3.300 dolar AS minggu lalu menyusul sukesnya peluncuran Ethereum “the Merge” pada Kiln testnet yang membuat pasar bersemangat menyambut peralihan Ethereum ke metode konsensus proof-of-stake.
Melihat futures leverage ratio, dapat dilihat bahwa sekali rasio saat ini lebih tinggi dibandingkan periode Mei 2021. Akan tetapi, seperti yang bisa dilihat pada grafik di bawah, volatilitas leverage ratio menipis.
Saldo BTC di bursa terus turun sejak 3 Maret 2022 seperti yang dapat dilihat pada grafik di bawah. Untuk pertama kalinya sejak April tahun lalu, saldo BTC di bursa saat ini berada pada level terendah (dalam 43 bulan) dan diprediksi untuk terus ke posisi terendah dalam sejarah karena penarikan masih BTC terus berlanjut.
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga BTC (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-