Dalam pasar aset seperti saham dan kripto, terdapat sebuah pola yang menentukan tren kenaikan dan penurunan harga yang sedang terjadi. Investor dan trader mencari tanda-tanda ini untuk membuat keputusan di dalam pasar. Investor saham dan crypto menyebut kedua tren ini sebagai bear dan bull market. Kedua tren pasar ini biasanya menandakan kenaikan dan penurunan harga yang akan mendominasi pasar dalam jangka waktu tertentu. Lalu, apa itu bull dan bear market? Mengapa kedua tren ini begitu penting dalam dunia kripto? Artikel ini akan menjelaskan tentang kedua tren pasar tersebut.
Bear market adalah kondisi saat penawaran lebih banyak daripada permintaan dan harga sedang turun. Pada masa ini, investor pada umumnya merasa pesimis dengan prospek pasar crypto dan mereka cenderung menjual asetnya. Bear market biasanya ditandai dengan penurunan harga BTC lebih dari 20% dari all time high . Pada kondisi ini jika bitcoin mengalami penurunan harga hingga 20%, kebanyakan altcoin (ETH, BNB, ADA, dll) akan mengalami penurunan harga lebih drastis. Biasanya sangat sulit untuk memprediksi durasi bear market dan pada harga berapa terjadi bottoming atau batas angka terendah.
Bagi investor dan trader pemula, bear market bisa sangat berbahaya. Dalam bear market, keputusan yang salah bisa membuatmu kehilangan banyak uang, terutama jika kamu membeli aset dengan fundamental yang lemah. Dalam indeks fear and greed, tren bear market biasanya diikuti dengan angka rendah yang menunjukkan extreme fear.
Bull market adalah tren di dunia crypto saat permintaan lebih tinggi daripada penawaran. Hal ini menyebabkan harga aset kripto terus meningkat karena kepercayaan para investor sedang tinggi yang membuat mereka percaya diri dan terus membeli (greed). Dalam masa ini, Bitcoin terus mengalami kenaikan harga dan biasanya mencapai all-time high atau harga paling tinggi baru.
Sama seperti pada bear market, memprediksi durasi dan angka paling tinggi pada bull market juga sulit dilakukan. Dalam sebuah bull market, indeks fear and greed akan menunjukkan angka tinggi yang menandakan extreme greed.
index.png" alt="Latest Crypto Fear & Greed Index">
Pahami lebih lanjut tentang Indeks Fear dan Greed.
Bull market memberikan banyak kesempatan bagi investor dan trader pemula untuk mulai belajar mengidentifikasi aset crypto dengan potensi besar. Dalam periode bull market, aset-aset altcoin biasanya mengalami kenaikan secara bergantian atau bahkan dalam waktu yang bersamaan. Para pengembang blockchain juga biasanya mengumumkan banyak proyeknya dalam bull market karena banyak investor retail yang akan berani membeli aset crypto.
Semua pasar aset mengalami siklus naik dan turun. Ini merupakan prinsip dasar yang perlu kamu ingat saat berinvestasi, terutama pada pasar crypto yang fluktuatif. Dalam pasar saham, siklus kenaikan dan penurunan ini bisa berlangsung dalam jangka waktu tahunan karena sentimen investor dan pasar secara umum sudah dewasa dan stabil. Cryptocurrency, di sisi lain, merupakan pasar aset yang masih sangat muda.
Selain itu, layaknya pasar aset yang lain, pasar kripto sangat berkaitan erat dengan kondisi perekonomian di dunia. Biasanya, saat saham besar seperti S&P 500 mengalami penurunan, harga Bitcoin juga ikut menurun. Lalu, kondisi politik dan kebijakan pemerintahan terkait Bitcoin maupun perekonomian secara keseluruhan juga bisa mempengaruhi tren pasar.
Contohnya, pemerintah mengumumkan varian baru Covid-19 yang menyebabkan kepanikan di pasar, disusul dengan kebijakan The Fed AS yang meningkatkan suku bunga acuan demi menekan inflasi pada Desember 2021. Kepanikan akibat situasi ekonomi ini ternyata berhasil menekan harga bitcoin yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
Pergerakan oasar aset crypto mempunyai korelasi erat dengan pasar saham, terutama dalam bear market. Salah satu alasannya karena saham dan crypto dianggap aset yang berisiko.
Dengan pasar yang masih begitu muda, siklus kenaikan dan penurunan harga crypto dapat terjadi begitu cepat. Siklus bear dan bull berganti dalam jangka waktu 1-2 tahun dan bahkan beberapa bulan saja. Kedua tren ini saling bergantian mengikuti psikologi pasar dan sebenarnya merupakan siklus sehat yang wajar terjadi pada pasar aset manapun.
Umur pasar saham wall street sudah mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan umur setua itu, analis sudah bisa memetakan dan menganalisis pola pasar yang terbentuk sejak lama. Gambar di atas merupakan psikologi dibalik siklus pasar. Pada umumnya, bull market dimulai dari tahap hope hingga mencapai puncaknya pada tahap euphoria. Bear market lalu dimulai pada tahap selanjutnya sampai disbelief yang biasanya harga tetap bergerak ke samping atau mengalami penurunan lagi.
Hal yang perlu diperhatikan dari gambar di atas adalah psikologi investor pada tiap tahap yang terjadi. Psikologi investor ini juga biasa disebut sentimen pasar yang menggambarkan emosi para pelaku pasar secara garis besar. Bull market terbentuk saat para pelakunya memiliki percaya diri yang tinggi dan hal tersebut dapat dilihat dari volume pembelian investor retail yang tinggi. Sebaliknya, bear market dapat dilihat dari rendahnya rasa percaya diri investor retail yang membuat mereka takut membeli aset pada masa ini.
Kamu bisa melihat perbedaan jelas antara bear dan bull market pada sentimen komunitas crypto di media sosial. Tahapan psikologi pasar di atas merupakan cerminan nyata dari sikap investor.
Kedua sentimen atau tren pasar tersebut merupakan siklus yang normal karena setiap investor akan mengalami periode membeli lalu menjual aset yang mereka punya untuk mendapatkan keuntungan.
Bear dan bull market tidak terjadi secara tiba-tiba. Selayaknya pasar aset lainnya, cryptocurrency memiliki siklus yang bisa memberikan kamu informasi tentang kapan tren akan berubah. Namun, beberapa kriteria harus dipenuhi sebelum kita bisa menyebut pasar sudah memasuki masa bear atau bull. Kriteria-kriteria ini bisa kita lihat melalui aspek analisis teknis dari grafik harga, melihat sentimen komunitas crypto, atau pun berita ekonomi yang sedang mendominasi pasar global. Berikut beberapa hal yang bisa kita perhatikan untuk menentukan bull dan bear market.
Likuiditas merupakan salah satu indikator paling mudah yang bisa kita lihat untuk menentukan apakah tren pasar cenderung bearish atau bullish. Kondisi pasar yang memiliki momentum bullish biasanya akan menyebabkan volume trading dan pertukaran aset menjadi tinggi sehingga membuat likuiditas aset terus meningkat.
Sebaliknya, kondisi bear market menyebabkan investor dan trader enggan menyimpan uangnya di dalam aset kripto karena mereka takut harganya akan terus menurun. Kondisi ini menyebabkan likuiditas kebanyakan aset rendah dan kebanyakan investor enggan untuk membuka posisi.
Sentimen komunitas adalah gambaran umum kondisi emosional komunitas kripto yang bisa kamu lihat melalui berbagai macam forum dan media sosial. Pada bear market, kamu akan melihat banyak orang yang mengumumkan untuk menjual aset kripto sebelum harganya terus menurun dan juga melihat rasa panik dari para trader yang terlikuidasi akibat leverage trading. Selain itu, banyak orang yang mulai menyebutkan kalau tren sudah memasuki bear market.
Sebaliknya, bull market merupakan masa yang diisi oleh euforia dan percaya diri tinggi yang dirasakan oleh komunitas kripto secara umum. Biasanya, banyak investor mengumumkan di media sosial kalau mereka berhasil memilih aset yang memiliki kenaikan besar. Periode ini juga diisi oleh banyak sentimen untuk HODL atau menahan menjual aset meskipun harganya turun.
Pada bear market, kamu akan sering melihat perdebatan pada lini masa Twitter komunitas crypto. Selain itu, setiap siklus bear market biasanya menelan korban dalam bentuk proyek crypto yang gagal dan bangkrut.
Sentimen komunitas bukan indikator pasti mengenai bull dan bear market tetapi kita bisa menggunakannya untuk melihat gambaran besar kondisi pasar dari perspektif investor retail.
Dua indikator analisis teknikal yang bisa kamu gunakan untuk menentukan apakah tren sedang berada dalam sebuah bear market atau bull market adalah golden cross dan death cross. Kedua indikator ini digunakan untuk melihat perubahan momentum yang menandakan perpindahan dari bear market menjadi bull market dan sebaliknya.
Baca juga: Perbedaan analisis fundamental, teknikal, dan yang lainnya.
Grafik di atas merupakan salah satu contoh golden cross yang terjadi pada pertengahan 2019. Golden cross adalah sebuah kondisi dimana garis MA (moving average) 50 hari (sebelumnya berada di bawah MA 200 hari) bersilangan pada satu titik dan bergerak di atas MA 200 hari. MA atau moving average merupakan pergerakan rata-rata aset yang dibagi menjadi pergerakan jangka pendek (50 hari) dan panjang (200 hari). Sebuah golden cross adalah kondisi dimana MA jangka pendek tiba-tiba bergerak cepat ke atas, menandakan kenaikan harga dan terjadinya perubahan tren dari bear market menjadi bull market.
Sebaliknya, death cross merupakan perubahan momentum pasar yang menandakan perpindahan dari bull market menjadi bear market. Hal ini terjadi saat MA 50 hari bersilang dengan MA 200 hari dan jatuh ke bawahnya. Setelah itu, MA 50 hari terus berada di bawah garis MA 200 hari yang menandakan bahwa harga aset kripto akan terus menurun.
Setelah kamu bisa mengidentifikasi dan menentukan tren pasar yang sedang terjadi, kamu perlu menentukan keputusan investasi yang akan dilakukan. Kedua tren pasar ini membutuhkan strategi berbeda agar kamu bisa menghindari kerugian dalam bear market dan mendapatkan keuntungan saat bull market.
💡 Salah satu perkataan paling populer dari Warren Buffet dalam konteks berinvestasi adalah buy the fear and sell the greed atau beli saat semua orang ketakutan dan jual saat semua orang serakah.
Maksud dari kutipan ini adalah membeli saat tren turun (fear) dan menjual ketika harga naik (greed). Hal ini terlihat sangat dasar dan mudah dilakukan tetapi dalam realitanya, sangat sulit untuk melakukan hal tersebut tanpa mengetahui tren yang terjadi. Maka dari itu, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan saat dan sebelum memasuki pasar bear dan bull:
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga ATH (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-