Indikator harmonic pattern adalah pola yang banyak digunakan trader untuk memahami dan memprediksi pergerakan harga di pasar saham, forex hingga crypto. Apa itu indikator harmonic pattern serta bagaimana cara menggunakan pola ini secara tepat? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: 9 Perbedaan Saham dan Crypto untuk Investasi
Indikator harmonic pattern adalah pola grafik harga yang mengkombinasikan dasar matematika dan pola numerik, serta dapat digunakan untuk dapat memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Cory Mitchell dari Investopedia mengemukakan bahwa indikator harmonic pattern adalah pola yang menunjukkan bahwa tren harga crypto adalah fenomena harmonik. Pola ini memanfaatkan deret Fibonacci yang dibagi lagi ke dalam rasio yang lebih kecil atau lebih besar untuk memprediksi arah pergerakan harga.
Dilansir dari laman Tradingview, harmonic pattern mengkombinasikan pembalikan dan ekstensi Fibonacci untuk menghasilkan lima titik. Kelima titik yang memiliki rasio khusus itu akan membentuk berbagai macam pola yang harmonik.
Cory menambahkan bahwa indikator harmonic pattern adalah pola yang banyak digunakan trader untuk menentukan pembalikan harga aset.
Tim Easy Trade mengungkapkan bahwa harmonic pattern memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dibandingkan dengan pola harga lainnya. Pola ini juga bekerja dengan baik di seluruh pasar keuangan, termasuk crypto.
Baca juga: Cara Membaca Indikator Stochastic di Crypto
Indikator harmonic pattern sendiri memiliki berbagai jenis pola. Jenis-Jenis harmonic pattern yang populer digunakan dalam dunia trading di antaranya adalah:
Pola ini diperkenalkan oleh H.M.Gartley dalam bukunya yang berjudul “Profits in The Stock Market 2” dan “Level Fibonacci”, kemudian dikembangkan lagi oleh Scott Carney.
Kathryn Gaw dari IG Markets menyebut bahwa pola ini ditandai dengan dua aturan utama, yaitu jarak antara titik B dengan XA adalah 0,618 dan jarak antara titik D dengan XA adalah 0,786. Titik X mengindikasikan stop loss point dan C menunjukkan take profit point.
Pola ini disebut mirip dengan Gartley dari segi bentuk, tetapi ukurannya sangat berbeda. Penempatan stop loss point tergantung pada jenis bat pattern yang terbentuk.
Untuk bat pattern bearish, trader biasanya menempatkan stop loss tidak jauh di atas titik D. Sementara untuk bat pattern bullish, trader biasanya menempatkan stop loss tidak jauh di bawah titik D.
Pula ini pertama kali ditemukan oleh Bryce Gilmore. Ia mengaplikasikan berbagai kombinasi rasio Fibonacci yang berbeda untuk mengidentifikasi potensi pembalikan harga.
Dari segi struktur, pola pembalikan harga ini memiliki empat kaki, yaitu XA, AB, BC, dan CD. Jarak antara titik A dan X adalah sekitar 0,768. Pola ini membantu trader untuk bisa mengidentifikasi titik B dan PRZ (Potensial Reversal Zone), yang mana biasanya akan menjadi level harga ketika trader membuka posisi.
Cory Mitchell menyebut bahwa pola ini merupakan salah satu harmonic pattern paling akurat. Pasalnya, pola Crab dapat memberikan informasi pembalikan harga dalam waktu yang sangat dekat dengan hasil analisis Fibonacci.
Dilansir dari laman IG Markets, indikator harmonic pattern lain yang juga banyak digunakan dalam trading crypto adalah pola Deep Crab, ABCD, dan Shark.
Baca juga: Mengenal Stock to Flow Ratio Bitcoin
Untuk bisa lebih memahami tentang harmonic pattern, berikut contoh Gartley Pattern Bullish dalam pasar forex EUR/USD.
Tim Easy Trade menyebutkan bahwa tingkat kesuksesan penggunaan harmonic pattern untuk trading dipengaruhi oleh tipe pasar, rentang waktu, kondisi psikologi trader, dan manajemen trading. Agar sukses, trader harus melakukan backtesting (uji model prediksi) dan implementasi secara tepat.
Secara umum, berikut beberapa cara menggunakan indikator harmonic pattern untuk trading menurut para ahli.
Kathryn Gaw dari IG Markets mengutarakan bahwa pola harmonic bullish menunjukkan kemungkinan kenaikan harga di pasar. Ketika melihat pola ini, biasanya trader akan mempertahankan aset mereka dan menjualnya nanti ketika harga sudah mencapai target profit.
Sementara itu, pola harmonic bearish mengindikasikan kemungkinan penurunan harga. Ketika trader melihat serangkaian bearish harmonic pattern, mereka biasanya akan menjual aset yang ada untuk menghindari tingkat kerugian yang lebih besar.
Ketika indikator harmonic pattern menunjukkan pola yang valid dan merepresentasikan kondisi pasar yang sebenarnya, trader bisa membuka posisi di daerah PRZ ketika terjadi pembalikan harga, serta menempatkan stop loss di bawah posisi long entry atau di atas posisi short entry.
Cory Mitchell berpendapat bahwa jika proyeksi harmonic pattern terjadi pada grafik harga dengan rentang waktu sempit dan sangat mirip dengan realita kondisi di pasar, maka trader dapat mengambil keputusan untuk buka atau tutup posisi sesuai pattern yang terbentuk.
Sebaliknya, jika zona proyeksi harmonic pattern cenderung melebar karena terbentuk pada grafik harga dengan rentang waktu yang lama, ada baiknya trader mengkonfirmasi pergerakan harga dengan indikator yang lain sebelum mengambil posisi.
Demikian pembahasan mengenai apa itu indikator harmonic pattern dan berbagai macam polanya. Untuk kamu yang ingin berinvestasi dan trading crypto secara mudah, download Pintu, aplikasi cryptocurrency Indonesia yang sudah terdaftar resmi di Bappebti.
Masih awam tentang crypto? Belajar crypto secara gratis di Pintu Akademi!
Referensi:
CMC Markets, Harmonic Patterns. Diakses tanggal: 16-11-2021.
Easy Trade, Harmonic Pattern Success Rate. Diakses tanggal: 16-11-2021.
IG Markets, Top 7 Harmonic Patterns Every Trader Should Know. Diakses tanggal: 16-11-2021.
Investopedia, Harmonic Patterns in the Currency Markets. Diakses tanggal: 16-11-2021.
Tradingview, Harmonic Patterns. Diakses tanggal: 16-11-2021.